Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPF Lebih Tinggi Tak Selalu Lebih Baik, Ini Cara Pilih Angka yang Tepat

Kompas.com - 22/02/2023, 14:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com - SPF atau Sun Protection Factor adalah kandungan dalam tabir surya yang berpengaruh untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

Untuk perlindungan yang optimal, kebanyakan orang biasanya memilih sunscreen dengan kandungan SPF tertinggi.

Faktanya, produk tersebut belum tentu paling ampuh menjauhkan pengaruh buruk sinar matahari dari kulit kita.

Baca juga: Seberapa Penting Kandungan SPF dalam Hand Cream?

“Salah satu kesalahpahaman yang lebih umum seputar SPF adalah bahwa angkanya memberi tahu kita sesuatu tentang waktu paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan sengatan matahari,” jelas Erum Ilyas, MD, dokter kulit bersertifikat dari Pennsylvania, AS.

SPF tinggi bukan jaminan perlindungan optimal

Dr Ilyas menjelaskan, jumlah paparan UVB sangat bervariasi berdasarkan waktu kita berada di luar ruangan.

"SPF tidak mungkin memberikan nilai yang dapat Anda terapkan pada jumlah waktu yang Anda habiskan di bawah sinar matahari berdasarkan waktu hari itu," ujarnya.

Sebaliknya, ia menyebut SPF sebagai nilai yang diberikan pada produk tabir surya untuk memberi tahu konsumen tentang kemampuannya untuk mencegah kulit terbakar matahari.

“Sunburn dipicu oleh sinar UVB, dan SPF berkorelasi dengan jumlah (atau persentase) UVB yang diblokir oleh produk.”

Baca juga: 10 Cara Tepat untuk Menangani Sunburn

Kita bisa menganggap angkanya sebagai gambaran durasi waktu yang dibutuhkan UV untuk membuat kulit kita memerah, dibandingkan jika tidak memakai sunscreen.

Misalnya, kita akan terbakar matahari 25 kali lebih lama dengan SPF 25 dibandingkan jika tidak memakai apa-apa.

Dr. Ilyas mengakui kadar SPF yang tertera di produk kadang memang bisa membingungkan konsumen.

“Begitu banyak pasien saya yang ingin melindungi kulit mereka dari kanker kulit akan memberi tahu saya bahwa mereka hanya memakai SPF di atas 50," katanya.

Kulit berjerawat tetap harus memakai sunscreen, asalkan pilih yang berbentuk gel atau krim gel. Shutterstock/Lyubov Levitskaya Kulit berjerawat tetap harus memakai sunscreen, asalkan pilih yang berbentuk gel atau krim gel.

Ia sendiri cenderung merekomendasikan penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30.

"Menurut saya lebih penting untuk mempertimbangkan seberapa sering Anda menggunakan kembali produk tersebut daripada angkanya," tandasnya.

Bertentangan dengan anggapan umum, SPF 100 tidak akan memberi kita perlindungan dua kali lipat dari SPF 50.

Baca juga: Gunakan Make Up Ber-SPF, Apakah tetap Butuh Pakai Tabir Surya?

Faktanya, sejumlah pakar setuju bahwa produk dengan SPF lebih tinggi tidak jauh lebih baik dalam melindungi kita dari UVB.

Uraiannya, SPF 30 memblokir hampir 97 persen radiasi UVB, SPF 50 memblokir sekitar 98 persen, dan SPF 100 memblokir sekitar 99 persen.

“Belum lagi formula SPF yang lebih tinggi kurang elegan secara kosmetik untuk diterapkan, membuatnya lebih menantang untuk digunakan secara rutin,” tambah Dr. Ilyas.

“SPF yang lebih tinggi cenderung lebih mahal, artinya konsumen yang bermaksud baik menghabiskan lebih banyak tetapi tidak mendapatkan perlindungan tambahan yang cukup untuk membenarkan biaya tersebut.”

Baca juga: Botoks hingga Tabir Surya, 5 Cara Mengurangi Kerutan di Wajah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber yahoo.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com