Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gangguan Kesehatan yang Menghantui di Usia 50 Tahun

Kompas.com - 23/02/2023, 05:15 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Studi itu juga menemukan, osteoartritis cenderung lebih banyak dialami wanita daripada pria.

"Ini (osteoartritis) bisa sangat menyulitkan dan terjadi di bawah usia 50 tahun. Tetapi bagi mereka di atas usia 50 tahun, kami melihat rasa sakit yang terkait osteoartritis semakin sering muncul," jelas Tipirneni.

Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya osteoartritis.

Frekuensi artritis pinggul dan lutut yang parah meningkat seiring bertambahnya usia pasien.

4. Diabetes

Penyakit diabetes meningkat seiring usia, dan penderitanya mengalami kelebihan berat badan, menurut studi di Frontiers in Public Health.

Baca juga: Tren Berbahaya Obat Injeksi Diabetes untuk Turunkan Berat Badan, Ini Kata Dokter

Diabetes dikaitkan dengan komplikasi yang meliputi penyakit arteri perifer (tersumbatnya aliran darah ke tungkai atau tangan) dan neuropati perifer (kerusakan saraf tepi).

Komplikasi tersebut berisiko mengakibatkan ulkus kaki diabetik (munculnya luka pada kaki disertai cairan berbau tidak sedap), dan amputasi.

Pada tahap awal, diabetes dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup.

"Terkadang kita juga perlu menambahkan beberapa obat untuk membantu mengelola kadar gula darah," kata Kate Lorig, profesor di Stanford University School of Medicine.

5. Osteoporosis

Penuaan menyebabkan hilangnya kepadatan tulang baik pada pria maupun wanita.

Namun, wanita berisiko lebih besar mengalami kondisi tersebut setelah usia 50 tahun akibat menopause.

"Ketika kita berhenti membuat estrogen, kepadatan tulang biasanya menurun," kata Dr Lucy McBride, internis yang berbasis di Washington, AS.

Wanita didiagnosis mengalami menopause rata-rata pada usia 51 tahun, menurut Mayo Clinic.

Osteoporosis dikaitkan dengan peningkatan risiko patah tulang, berdasarkan studi di Frontiers in Public Health.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com