Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Banyak Darah yang Keluar Saat Menstruasi?

Kompas.com - 23/02/2023, 06:41 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Menstruasi merupakan hal normal yang biasa dialami oleh semua perempuan setiap bulannya akibat tidak dibuahinya sel telur oleh sperma.

Biasanya, menstruasi akan terjadi selama 2-7 hari dengan siklus berjarak selama 21-35 hari.

Lalu, saat menstruasi, biasanya seorang perempuan akan merasa lebih lemas, lesu, dan tidak bertenaga.

Baca juga: Siklus Menstruasi Normal, Berapa Lama?

Tak mengherankan memang. Pasalnya, saat menstruasi, setiap perempuan kehilangan darah.

Namun, berapa banyak sebenarnya darah yang hilang saat menstruasi?

Dikutip dari Healthline, diyakini bahwa rata-rata perempuan kehilangan sekitar 30-40 milliliter atau 2-3 sendok makan darah saat menstruasi.

Kendati demikian, beberapa penelitian mengatakan, seorang perempuan bisa kehilangan hampir 60 milimeter darah atau sekitar empat sendok makan.

Lantas, manakah yang normal?

Makna kehilangan darah saat menstruasi yang “normal” bisa sangat luas. Sehingga, beberapa orang bisa mengeluarkan darah yang lebih banyak atau lebh sedikit dibanding orang lain.

Meskipun begitu, jika kita tidak mengalami kram parah, kembung, atau efek samping lainnya, darah yang hilang masih ada dalam batas normal.

Mengetahui berapa banyak darah yang keluar

Karena darah menstruasi bukan hanya berisi darah, melainkan mucus dan jaringan uterus dan menyebabkan bertambahnya cairan yang hilang, mengukur darah yang hilang pun tergolong sulit.

Namun, kita tetap bisa melakukannya dengan beberapa cara, seperti berikut ini.

  • Menggunakan menstrual cup

Salah satu cara termudah untuk mengukur berapa banyak darah yang hilang saat menstruasi adalah dengan menstrual cup.

Baca juga: Plus dan Minus Memakai Menstrual Cup, Bisa Jadi Bahan Pertimbangan

Pasalnya, menstrual cup tidak akan menyerap darah. Bahkan, beberapa cup memiliki tanda pengukur, membuatnya makin mudah.

Menstrual cup dapat menahan sekitar 30-60 mililiter darah, bergantung dari jenis dan mereknya.

Jadi jika cup kita tidak memiliki tanda volume, kita bisa mencoba memeriksa situs resmi produsennya untuk mengetahuinya.

Lalu untuk memeriksa banyaknya darah yang ke luar, kita hanya perlu mencatat banyaknya darah yang ada pada cup saat waktu pengosongan.

Setelah itu, kita hanya perlu membuang darah, mencuci, lalu memasukannya kembali.

Jangan lupa untuk melakukan hal yang sama saat membuang darah ketiga atau keempat kalinya untuk menentukan rata-rata hilangnya darah per hari dan per minggu.

Baca juga: Tingkat Kecemasan Meningkat Saat Menstruasi, Apa Sebabnya?

Kita juga tidak perlu khawatir jika darah yang hilang melebihi 60 milimeter. Pasalnya, jaringan, mucus, dan lapisan dinding rahim dapat menambah volume darah yang ke luar.

  • Pakai tampon, pembalut, atau celana dalam khusus menstruasi

Meski lebih sulit dibanding mengukur dengan menstrual cup, tampon, pembalut, atau celana dalam menstruasi tetap bisa digunakan.

Caranya, pertama-tama kita perlu mengetahui kapasitas produk saat sangat basah.

Misalnya saja, tampon biasa dapat menahan 5 milliliter cairan, sementara super tampon dua kalinya.

Lalu jika kita kehilangan 60 milimeter darah saat menstruasi, kemungkinan besar kita akan meamakai enam hingga 12 tampon per hari, bergantung dari ukuran tampon yang digunakan.

Namun jika kita hanya mengeluarkan darah setengahnya, artinya kita akan menggunakan tampon lebih sedikit.

Baca juga: Baru Pertama Coba Menstrual Cup? Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Pakai

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Produk apa yang digunakan dan bagaimana ukurannya
  • Seberapa sering kita menggantinya
  • Seberapa penuh produk saat diganti

Mencatat data di atas untuk 3-4  hari ke depan dakan membantu kita memperkirakan total jumlah darah yang hilang.

Lalu sebaiknya, kita tidak membuat produk yang dapat menyerap seperti ini menjadi terlalu basah.

Pasalnya, jika terlalu basah, produk seperti ini bisa bocor atau mengundang efek samping lainnya.

Untuk itu, gantilah tampon, pembalut, dan celana dalam setiap empat jam sekali.

Baca juga: Mengenal Berbagai Masalah Haid dan Cara Mengatasinya

Kapankah menstruasi dikatakan sebagai heavy flow?

Ada yang mengatakan, heavy flow adalah saat kita mengeluarkan 60 milimeter darah.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa heavy flow berarti darah yang keluar mencapai 80 milimeter.

Pendarahan berlebih atau menorrhagia ini pun tidak selalu perlu dikhawatirkan.

Kecuali jika banyaknya darah yang keluar mulai mengganggu kehidupan sehari-hari atau mengalami beberapa gejala berikut:

  • Membasahi satu atau lebih tampon, pembalut, atau cup per jam selama beberapa jam
  • Membutuhkan perlindungan ganda, seperti memakai dua pembalut untuk mencegah kebocoran
  • Menstruasi selama lebih dari tujuh hari
  • Gumpalan darah yang ke luar lebih besar dari seperempat bagiannya
  • Harus membatasi kegiatan sehari -hari karena menstruasi
  • Kelelahan, sesak napas, atau tanda -tanda anemia lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com