Pasquariello menuturkan bahwa protein tanpa lemak mengandung asam lemak omega-3, yang memiliki efek penurun peradangan pada tubuh.
"Lemak omega-3 bahkan dapat mengubah komposisi membran sel dan mencegah mekanisme pro-inflamasi untuk diaktifkan," tambahnya.
American Heart Association merekomendasikan untuk makan dua porsi ikan berlemak seberat 85 gram per minggu, yang dapat dijadikan dalam berbagai hidangan yang lezat.
"Minyak zaitun memiliki banyak komponen antiinflamasi, tetapi yang paling terkenal adalah asam lemak omega-3," kata ahli gizi dan asisten profesor di University North Carolina di Greensboro, Amy S. Moyer, M.Ed., RDN, LDN, CCMS.
Menurut dia, minyak zaitun juga mengandung polifenol, senyawa tanaman dengan sifat antiinflamasi.
Baca juga: 4 Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Peradangan Kronis
Hal ini disebabkan oleh kurkumin, komponen utama dalam rempah-rempah ini.
Kurkumin tidak hanya memberikan warna kuning yang ikonik pada kunyit, tetapi juga menawarkan sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
"Namun, kurkumin memiliki ketersediaan yang buruk, yang berarti kurkumin sulit diserap dan dengan cepat dimetabolisme dan dikeluarkan dari tubuh," kata Moyer.
"Untungnya, menggabungkan kurkumin dengan lada hitam dapat mengatasi masalah ini, [karena secara signifikan meningkatkan] ketersediaan hayati kurkumin dalam tubuh," jelas dia.
Dengan pemikiran tersebut, pastikan untuk menambahkan sedikit lada hitam ke dalam golden latte atau sup yang mengandung kunyit untuk mendapatkan hasil maksimal dari rempah-rempah ini.
Menurut Pasquariello, alpukat kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat melawan peradangan.
Ditambah lagi, alpukat adalah sumber vitamin E yang baik yang memiliki sifat antiinflamasi.