Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 08/12/2023, 12:03 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CDC

KOMPAS.com - Kasus anak obesitas belakangan makin sering terdengar.

Masalah pola makan tidak sehat, tinggi gula maupun kalori membuat berat badan anak-anak tidak terkontrol.

Kondisi ini diperburuk dengan sedentary lifestyle yang kurang aktivitas fisik dan jam tidur yang tidak terakhir.

Akibatnya, anak dihantui berbagai penyakit termasuk diabetes, jantung hingga risiko kematian.

Baca juga: Bahaya Memberikan Susu Kental Manis pada Balita

Bahaya obesitas pada anak

Obesitas pada anak adalah penyakit yang kompleks dengan banyak faktor yang berkontribusi, termasuk genetika, pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan rutinitas tidur.

Kondisi tempat tinggal dan beraktivitas sehari-hari juga bisa berpengaruh pada pola makan anak.

Anak obesitas cenderung lebih berisiko mengalami asma, sleep apnea, masalah tulang dan persendian, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Baca juga: Serba-serbi Obesitas, Penyakit atau Bukan?

Jika berlanjut hingga dewasa, risiko obesitas berkembang menjadi  stroke, berbagai jenis kanker, kematian dini, dan penyakit mental, seperti depresi klinis dan kecemasan.

Ironisnya, tidak ada satu solusi praktis untuk mengatasi obesitas pada anak.

Akan tetapi, orangtua bisa menjaga agar buah hati memiliki berat badan yang sehat dengan membiaskan pola hidup sehat, sedari dini di rumah.

Langkah mencegah obesitas pada anak

Obesitas membutuhkan penanganan yang kompleks apalagi pada anak-anak sehingga langkah pencegahan lebih dianjurkan.

Beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua antara lain:

Mencontohkan pola makan sehat

Jadikan sayuran dan buah segar serta rendah sodium sebagai menu makan rutin sekeluarga.

Cara ini membantu anak-anak mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat seiring bertambahnya usia.

Jangan asal memilih menu makanan untuk sahur atau berbuka. Perhatikan komposisi gizinya. Makanan anak harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. SHUTTERSTOCK Jangan asal memilih menu makanan untuk sahur atau berbuka. Perhatikan komposisi gizinya. Makanan anak harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Pastikan menu harian kita kaya akan sayur, buah, biji-bijian utuh, makanan berprotein tanpa lemak, serta produk susu rendah lemak dan bebas lemak.

Halaman:
Sumber CDC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com