Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 19:00 WIB

KOMPAS.com – Teh adalah salah satu jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Minuman yang dapat disajikan dalam kondisi hangat ataupun dingin ini digemari banyak kalangan dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

Aromanya yang wangi membuat teh memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Bahkan, masyarakat di beberapa negara menjadikan minum teh sebagai tradisi selama turun-temurun.

Masyarakat di Inggris, misalnya, memiliki tradisi minum teh pada sore hari yang dilakukan oleh para pekerja. Tradisi ini dikenal dengan nama high tea. Lalu ada tradisi afternoon tea, yaitu tradisi minum teh yang dilakukan keluarga bangsawan.

Kemudian di Jepang, ada upacara minum teh di dalam ruangan untuk menyambut tamu yang dikenal dengan nama chanoyu.

Bahkan, masyarakat Jepang biasanya memiliki chashitsu, yaitu ruangan khusus untuk minum teh bersama para tamu.

Baca juga: Tata Cara Afternoon Tea, Budaya Minum Teh dari Kerajaan Inggris

Di dalam negeri, teh lazim disajikan dalam berbagai kesempatan, mulai dari kerja bakti di lingkungan rumah hingga kumpul bersama keluarga saat merayakan hari besar keagamaan. Biasanya teh disajikan dengan camilan, seperti biskuit atau kue kering.

Berbagai tradisi minum teh tersebut menunjukkan bahwa teh merupakan simbol kehangatan sosial, simbol keakraban dengan teman atau kerabat, bahkan kerap dipandang sebagai simbol kehormatan antara tuan rumah dan tamu yang berkunjung.

Selain menjadi simbol kehangatan sosial, teh juga dikenal sebagai minuman menyehatkan bagi tubuh. Pasalnya, minuman satu ini dibuat secara alami dari tanaman yang dikeringkan.

Namun, selama ini masyarakat hanya mengenal teh sebagai minuman yang diracik dari tanaman teh atau dalam bahasa latinnya dikenal sebagai camellia sinensis.

Baca juga: Menyambung Budaya Minum Teh di Indonesia

Padahal, ada begitu banyak tanaman lain yang dapat dijadikan minuman teh, seperti bunga rosela, bunga telang, daun sereh, dan daun jati.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com