Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Cerdas Meningkatkan Produktivitas Kerja Tanpa Merusak Kesehatan

Kompas.com - 26/02/2023, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Inc

KOMPAS.com - Produktivitas kerja sangat dibutuhkan dan menjadi indikator penting untuk mencapai keberhasilan kerja.

Maka tak heran jika banyak orang berusaha melakukan berbagai cara atau strategi untuk dapat meningkatkan produktivitas kerjanya masing-masing.

Bahkan, beberapa dari kita menganggap bahwa hustle culture — atau gaya hidup yang mendorong kita untuk terus bekerja — adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan produktivitas yang sebenarnya kurang tepat.

Baca juga: Kebiasaan Kecil untuk Tingkatkan Produktivitas Kerja di Rumah

Akibatnya, tak jarang hustle culture membuat kita merasa kelelahan dan kemudian itu bisa berdampak pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Cara meningkatkan produktivitas kerja tanpa merusak kesehatan

Untungnya, menjadi lebih produktif di tempat kerja tidak perlu harus menerapkan hustle culture.

Dilansir dari laman Inc, berikut sejumlah cara cerdas yang dapat diikuti untuk meningkatkan produktivitas kerja tanpa merusak atau mengganggu kesehatan.

1. Belajar untuk mengatakan tidak

Menurut penelitian Morten Hansen, seorang profesor di UC Berkeley dan penulis buku Great at Work: How Top Performers Do Less, Work Better, and Achieve More, belajar mengatakan tidak adalah hal yang penting. 

Mengatakan tidak pada lebih banyak pekerjaan memungkinkan kita untuk meminimalisasi kewajiban, dan mencapai fokus yang lebih besar.

Sebab, mereka yang sulit mengatakan tidak lebih mungkin mengalami stres, kelelahan, dan bahkan depresi.

Mendiang Steve Jobs adalah pendukung utama strategi ini.

Pada acara konferensi Apple Worldwide Developers tahun 1997, Jobs menyampaikan nasihat yang tak lekang oleh waktu tentang apa yang dibutuhkan untuk menjadi fokus yang sesungguhnya.

Baca juga: Jaga Produktivitas Kerja dengan Bekerja Cerdas, Begini Caranya

"Banyak orang mengira bahwa fokus berarti mengatakan ya pada hal yang harus kita fokuskan. Namun, bukan itu yang dimaksud," katanya.

"Itu berarti mengatakan tidak pada ratusan ide bagus lainnya yang ada. Kita harus memilih dengan hati-hati."

"Saya sebenarnya sama bangganya dengan hal-hal yang belum kita lakukan, dengan hal-hal yang telah saya lakukan," ujar dia.

Yang juga penting untuk diperhatikan adalah, kita biasanya berpikir bahwa mengambil lebih banyak proyek atau bekerja lebih lama akan menghasilkan lebih banyak produktivitas. Itu salah.

Menurut Hansen, ketika kita mendekati angka 50 hingga 65 jam, manfaat dari jam kerja tambahan tersebut mulai berkurang.

Dan ketika kita bekerja selama 65 jam atau lebih, kinerja kita secara keseluruhan juga akan menurun.

"Jika kita mengerjakan terlalu banyak tugas dan menggunakan metode multitasking, hal ini justru akan membahayakan kinerja kita dan pada akhirnya pekerjaan kita," kata dia.

"Pekerjaan yang sangat baik membutuhkan fokus, dan fokus hanya membutuhkan sedikit hal," sambung dia.

Halaman:
Sumber Inc
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com