KOMPAS.com - Wawancara kerja adalah kesempatan untuk memberikan kesan pertama yang baik kepada perekrut di calon perusahaan baru.
Kesan pertama akan menjadi pembuka jalan bagi pelamar untuk meraih pekerjaan yang diinginkan.
Meski sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan sempurna, terkadang ada saja kesalahan yang dilakukan pelamar selama wawancara kerja.
Baca juga: 6 Tanda Pelamar Gagal dalam Wawancara Kerja
Menurut pelatih wawancara ahli Barry Drexler yang sudah melakukan lebih dari 10.000 wawancara, tiga kesalahan itu adalah menghina perusahaan atau kantor lama, menyalahkan orang lain, dan mengucapkan kata-kata kasar.
Drexler mengatakan, perbuatan menghina tempat kerja sebelumnya adalah yang paling umum di antara ketiga kesalahan yang disebutkan tadi.
"Kita tahu kita salah melakukan itu. Tetapi orang-orang melakukannya," ujarnya kepada CNBC Make It.
Penghinaan tersebut mencakup meremehkan perusahaan, menyinggung mantan atasan, dan mengungkapkan kebiasaan menjengkelkan mantan rekan kerja.
Baca juga: 5 Tips Menjawab Alasan Melamar Pekerjaan Saat Wawancara Kerja
"Saya sudah melihat semua itu. Jangan menghina siapa pun," imbuh Drexler.
Kesempatan untuk menghina atasan dan perusahaan sebelumnya sering muncul ketika perekrut bertanya "mengapa Anda keluar atau mengapa Anda meninggalkan kantor lama?"
Sayangnya, pertanyaan ini seolah dipandang sebagai peluang untuk merendahkan kantor lama dengan jawaban seperti "saya tidak cocok dengan manajer saya" atau "perusahaan itu sedang merosot drastis".
"Tidak ada perekrut yang mau mempekerjakan seseorang yang menghina mantan perusahaan mereka karena orang itu juga akan menghina perusahaan kami," kata Drexler.
Meskipun pada faktanya kita dipecat, Drexler menyarankan untuk selalu berbicara positif tentang perusahaan kita sebelumnya.
Jelaskan kepada perekrut, kita memiliki karier yang hebat selama bekerja di sana, dan belajar banyak hal, catat Drexler.
Baca juga: 5 Kesalahan Saat Wawancara Kerja Virtual yang Jarang Disadari
Kesalahan lainnya dalam wawancara kerja adalah menyalahkan orang lain.
Ini sering muncul ketika pelamar ditanyai alasan meninggalkan pekerjaan sebelumnya atau apa saja yang tidak disukai dari kantor lama.