KOMPAS.com - Sering pulang malam atau terpapar udara dingin dapat membuat tubuh terserang "masuk angin".
Masuk angin merupakan kondisi di mana tubuh sedang tidak fit, ditandai dengan badan pegal, perut kembung, pusing, hingga mual dan muntah.
Saat masuk angin, sebagian besar orang Indonesia mengatasinya dengan kerokan.
Kerokan umumnya dilakukan di bagian punggung, bokong, leher, lengan, dan betis dengan menggunakan benda tumpul seperti uang koin atau batu giok.
Sebagai pelicin agar kerokan tidak menyebabkan lecet atau luka di kulit, orang-orang menggunakan minyak atau losion.
Beberapa minyak yang dipakai untuk kerokan antara lain minyak telon, minyak kelapa, dan minyak zaitun.
Tekanan yang diberikan biasanya ringan. Namun tergantung kemampuan pasien menahan rasa nyeri, tekanan tersebut bisa ditingkatkan secara bertahap.
Jika setelah dikerok muncul guratan merah di permukaan kulit, itu dianggap sebagai tanda masuk angin.
Ada pula anggapan, semakin merah warna guratan yang dihasilkan dari kerokan, semakin banyak pula angin yang keluar dari tubuh.
Makanya, kerokan dinilai lebih manjur menyembuhkan masuk angin daripada minum obat. Benarkah demikian?
Baca juga: Fakta Kerokan untuk Mengatasi Masuk Angin, Benarkah Efektif?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.