Pengertian Princess Syndrome, Penyebab dan Ciri-cirinya

"Jauh lebih sehat untuk membiarkan anak Anda menyadari bahwa tidak ada yang lebih baik atau kurang dari orang lain," tambahnya.

Princess syndrome, juga dikenal sebagai Cinderella Complex, membuat seseorang terbiasa memiliki relasi yang tidak sehat, harga diri yang bergantung pada penampilan dan pembawaan mereka.

Baca juga: Studi: Kepercayaan Diri Anak Perempuan Hilang pada Usia 6 Tahun

Mereka juga memiliki ekspektasi yang tidak realistis bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan sekelas anggota kerajaan.

Nancy menguraikan, princess syndrome juga bisa memberikan pengaruh negatif pada hubungan pribadi karena merasa layak mendapatkan lebih banyak atau lebih baik.

Mereka merasa tidak ada yang cukup baik atau sempurna untuk menjadi pasangannya, bebas menolak orang lain yang dianggap 'di bawah mereka', dan mengharapkan laki-laki untuk membayar semuanya.

Karena merasa cantik, penderita masalah perilaku ini menganggap bisa melalui segalanya dengan mudah dan terlalu berharga untuk bekerja keras.

"Mereka mungkin saja menjadi gold digger, memanipulasi pria atau wanita untuk mendapatkan apa yang “pantas mereka dapatkan” tanpa usaha mereka sendiri," terang Nancy.

Baca juga: 7 Putri Kerajaan Dunia yang Terdepan Soal Berbusana

Penderita princess syndrome juga mungkin menderita histrionik atau narsistik, dengan mengabaikan perasaan atau keterampilan orang lain.

"Tidak ada yang menyenangkan mereka karena mereka tidak pernah belajar untuk menyenangkan diri mereka sendiri."

Ciri-ciri princess syndrome

Kecenderungan seseorang memiliki princess syndrome sebenarnya bisa dikenali sejak dini.

Beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah:

• Kebiasaan tantrum (pada usia berapa pun)
• Menunda hal yang harus dikerjakan
• Sering cemberut
• Menipu dan memanipulasi orang lain untuk melakukan pekerjaan mereka
• Mencari-cari kesalahan orang lain
• Menindas orang lain secara verbal
• Bersaing dengan perempuan lain untuk menjadi pusat perhatian
• Menunjukkan kebutuhan tak henti-hentinya untuk 'barang' dan/atau pujian untuk penampilan, pakaian, dan fisiknya
• Kerap ingin disanjung

Baca juga: 9 Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak Perempuan

Jennifer L. Hartstein, mengatakan orangtua bisa mencegah princess syndrome pada anaknya.

Bukan dengan menghindari paparan media namun mengajari anak mengatasi tekanan, dan mengembangkan harga diri yang positif, citra tubuh yang realistis, dan kemandirian.

"Sebagai orang tua, Anda dapat mengajari putri Anda cara mengubah 'princess syndrome' dengan 'nilai kepahlawanan wanita'," tegasnya.