Serba-serbi Maag, Penyebab hingga Pengobatannya

KOMPAS.com - Dispepsia, atau di Indonesia lebih dikenal dengan maag adalah istilah untuk menggambarkan rasa sakit, tidak nyaman, atau rasa begah di perut bagian atas.

Maag dapat terjadi sesekali atau secara teratur (kronis).

Maag tidak selalu berkaitan dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan bukan sebuah penyakit, tetapi bisa menandakan masalah atau penyakit di saluran pencernaan.

Baca juga: Maag Akut Bikin Ardhito Pramono Pingsan, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Penyebab

Dispepsia atau maag dapat disebabkan oleh sejumlah faktor:

• Konsumsi alkohol, kafein, atau minuman bersoda secara berlebihan
• Makan terlalu cepat atau terlalu banyak
• Makan makanan berminyak, pedas, atau berlemak
• Makan terlalu banyak makanan asam
• Merokok
• Stres
• Menjalani pengobatan
• Penyakit bawaan seperti gastritis, sindrom iritasi usus besar, penyakit tukak lambung, dan banyak lagi

Baca juga: 7 Kebiasaan dan Pola Makan yang Bisa Picu Sakit Maag

Gejala 

Gejala maag meliputi:

• Nyeri, sensasi terbakar, atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas
• Merasa begah saat makan
• Merasa tidak nyaman setelah makan
• Kembung
• Bersendawa
• Mual
• Buang gas

Pengobatan

Maag dapat diatasi tanpa perlu ke dokter. Namun, kita harus mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

Baca juga: Panduan Diet yang Tepat untuk Penderita Maag agar Tidak Mudah Kambuh

• Tidak berolahraga setelah makan
• Mengunyah makanan secara perlahan
• Menurunkan berat badan
• Membatasi waktu makan antara 2-3 jam sebelum tidur
• Berhenti merokok
• Mengurangi stres

Dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat bebas atau resep untuk meredakan gejala dan meredakan rasa tidak nyaman akibat maag.