KOMPAS.com - Beberapa perempuan pasti pernah mengalami rasa gatal pada vagina yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan.
Ada pun gejalanya bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, mulai dari infeksi jamur hingga alergi, yang masing-masing perlu ditangani secara berbeda.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn), Salena Zanotti, MD, pun menjelaskan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gatal pada vagina dan cara menghentikannya.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic berikut ini.
Infeksi jamur adalah penyebab yang paling umum terjadinya rasa gatal pada vagina.
Hal ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur ragi yang berlebihan dan ada beberapa tanda utama yang menunjukkannya.
Pertama, kita mungkin merasakan sensasi terbakar atau gatal dan merasakannya di dalam dan di sekitar vagina.
Kita juga mungkin akan melihat perubahan pada keputihan.
Jika kita menyadari bahwa keputihan menjadi sangat kental, itu adalah tanda yang perlu diwaspadai.
Tetapi jika gejala-gejala ini sering muncul kembali (atau tidak merespons pengobatan biasa), inilah saatnya untuk mengunjungi dokter untuk memastikan apakah kita menderita infeksi jamur atau tidak.
Cara utama untuk mengobati infeksi jamur adalah dengan mendapatkan pengobatan antijamur dan biasanya hal ini berhasil.
Baca juga: 8 Pengobatan Rumahan untuk Redakan Gatal pada Vagina
Beberapa infeksi menular seksual, atau IMS (juga dikenal sebagai penyakit menular seksual), dapat menyebabkan iritasi dan menimbulkan cairan yang gatal serta sedikit bau.
Beberapa IMS yang memiliki gejala gatal pada vulvovaginal (yang berhubungan dengan vagina dan vulva) antara lain:
• Trikomoniasis
• Herpes.
• Kutil kelamin
Jika kita bertanya-tanya apakah rasa gatal yang kita alami mungkin disebabkan oleh IMS, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter agar kita dapat melakukan tes yang tepat.
Sama seperti iritasi tertentu yang dapat memicu alergi pada hidung, hal yang sama juga dapat terjadi pada vagina.
Terkadang, kain atau wewangian tertentu tidak cocok dengan bagian tubuh kita.
Selain itu, beralih ke produk kebersihan kewanitaan seperti tampon dan pembalut beraroma juga dapat menyebabkan sensasi gatal, serta iritasi di dalam atau di sekitar area vagina.