KOMPAS.com - Perselingkuhan masih menjadi masalah umum dalam hubungan asmara.
Jika kita pernah berada dalam posisi sebagai "korban" perselingkuhan, mungkin lebih baik kita menggali lebih dalam apa yang sebenarnya dipikirkan pasangan saat berselingkuh.
Biasanya, pasangan yang berselingkuh mencoba membenarkan perbuatan mereka sebelum atau setelah berselingkuh.
Pelaku perselingkuhan tahu apa yang mereka lakukan salah, tetapi berusaha meyakinkan diri bahwa hal itu baik-baik saja karena beberapa faktor.
Mereka pandai bernegosiasi dan akan melontarkan alasan apa pun untuk mengurangi rasa bersalah karena mengkhianati pasangannya.
"'Saya merasa kebutuhan saya tidak terpenuhi dalam pernikahan' adalah alasan yang sering dikatakan oleh pasangan yang berselingkuh," kata Rachel Sussman, pakar hubungan, psikoterapis, dan penulis The Breakup Bible.
"Baik pria maupun wanita yang berselingkuh tidak mendapatkan koneksi emosional yang dicari dari pasangan mereka."
Perasaan pasangan, menurut Sussman, mungkin dapat dibenarkan. Tetapi tindakan berselingkuh bukanlah respons yang benar terhadap emosi tersebut.
"Masalahnya perselingkuhan menyebabkan rasa sakit bagi orang lain," lanjutnya.
Baca juga: 5 Tanda Pasangan Selingkuh dari Pertanyaan yang Sering Si Dia Katakan
Berikut ini enam alasan yang sering diutarakan pelaku perselingkuhan untuk membenarkan perbuatan mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.