Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2023, 08:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perselingkuhan masih menjadi masalah umum dalam hubungan asmara.

Jika kita pernah berada dalam posisi sebagai "korban" perselingkuhan, mungkin lebih baik kita menggali lebih dalam apa yang sebenarnya dipikirkan pasangan saat berselingkuh.

Biasanya, pasangan yang berselingkuh mencoba membenarkan perbuatan mereka sebelum atau setelah berselingkuh.

Pelaku perselingkuhan tahu apa yang mereka lakukan salah, tetapi berusaha meyakinkan diri bahwa hal itu baik-baik saja karena beberapa faktor.

Mereka pandai bernegosiasi dan akan melontarkan alasan apa pun untuk mengurangi rasa bersalah karena mengkhianati pasangannya.

"'Saya merasa kebutuhan saya tidak terpenuhi dalam pernikahan' adalah alasan yang sering dikatakan oleh pasangan yang berselingkuh," kata Rachel Sussman, pakar hubungan, psikoterapis, dan penulis The Breakup Bible.

"Baik pria maupun wanita yang berselingkuh tidak mendapatkan koneksi emosional yang dicari dari pasangan mereka."

Perasaan pasangan, menurut Sussman, mungkin dapat dibenarkan. Tetapi tindakan berselingkuh bukanlah respons yang benar terhadap emosi tersebut.

"Masalahnya perselingkuhan menyebabkan rasa sakit bagi orang lain," lanjutnya.

Baca juga: 5 Tanda Pasangan Selingkuh dari Pertanyaan yang Sering Si Dia Katakan

Alasan pelaku perselingkuhan

Berikut ini enam alasan yang sering diutarakan pelaku perselingkuhan untuk membenarkan perbuatan mereka.

1. Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Menurut Sussman, alasan paling umum yang sering dipakai pelaku perselingkuhan adalah karena mereka merasa kebutuhan mereka tidak terpenuhi dalam hubungan.

"Mereka sering mengatakan 'saya merasa kesepian' atau 'saya diabaikan'," jelas wanita tersebut.

Orang yang berselingkuh juga mungkin mencari alasan dengan mengungkit kesalahan pasangannya, seperti bersikap terlalu mengendalikan, memiliki masalah terkait penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, atau kurang memberikan perhatian.

Beberapa orang mungkin juga mengatakan pasangan mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan atau anak-anak, sehingga mereka merasa bukan lagi menjadi prioritas utama.

Apapun alasan yang diutarakan, semua itu mengarah pada satu hal: orang yang berselingkuh tidak berani menghadapi ketidakpuasan dalam hubungan mereka secara langsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com