Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pelaku Perselingkuhan Membenarkan Tindakan Mereka

Kompas.com - 03/03/2023, 08:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

4. Berada dalam situasi yang ideal untuk selingkuh

Mungkin pikiran untuk selingkuh tidak pernah muncul di dalam benak pasangan sampai mereka terjebak dalam situasi untuk berselingkuh.

Misalnya, pasangan sedang hangout bersama beberapa teman dan ada lawan jenis yang menarik perhatian mereka. Pasangan pun memutuskan untuk selingkuh dengan berpikir "hanya kali ini saja".

Setelah itu, pasangan mungkin mencari alasan dan membenarkan tindakan tersebut dengan mengatakan mereka tidak dapat berpikir.

Mereka bahkan berpikir perselingkuhan itu wajar karena hanya terjadi sekali dan mereka yakin untuk tidak melakukannya lagi.

Sayangnya, satu kali selingkuh sudah cukup untuk menghancurkan kepercayaan dalam suatu hubungan.

Keputusan yang buruk, kesempatan, dan kurangnya kendali diri bukanlah alasan untuk membenarkan tindakan selingkuh.

Baca juga: Alasan Wanita Selingkuh dari Suaminya

5. Tidak mencintai pasangan

Ketika seseorang berselingkuh, seringkali mereka mencoba meyakinkan diri bahwa mereka tidak lagi mencintai pasangan dan hubungan mereka sudah hancur sejak lama.

Hal ini membuat pelaku perselingkuhan membuat jarak emosional dari hubungan mereka agar dapat membenarkan keputusan mereka untuk melanggar janji dan komitmen yang sudah dibuat.

"Apa pun masalah yang ada dalam hubungan, hadapilah," tegas Sussman.

"Sampaikan ke pasangan apa yang membuat kita tidak puas. Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah dengan berkomunikasi."

Jika memang kita tidak lagi mencintai pasangan, lebih baik ungkapkan perasaan itu daripada berselingkuh.

6. Menganggap dirinya bukan orang jahat

Pasangan yang selingkuh bisa saja berusaha meyakinkan diri bahwa mereka bukanlah orang jahat meskipun melakukan hal buruk.

Menurut Sussman, ini bukanlah alasan yang tepat untuk berselingkuh.

Mereka mungkin sudah mencoba segala upaya untuk menyelamatkan hubungan dan merasa berhak mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain yang bukan pasangannya.

Tetapi sebaiknya urungkan keinginan tersebut sebelum hubungan dengan pasangan resmi berakhir.

"Ada waktu dan tempat untuk mendengarkan bagaimana perasaan kita," tutur Sussman.

"Perasaan kita valid, namun tindakan kita menyakitkan, tidak pantas, dan salah."

"Oleh karena itu, fokuslah menyembuhkan luka yang sudah dirasakan pasangan karena tindakan kita."

Baca juga: Mengapa Pria Cari Pasangan Selingkuh? Ini 7 Kemungkinannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com