Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2023, 09:28 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Self hypnosis atau hipnosis diri berawal dari hipnotis. Praktik ini umumnya digunakan untuk membantu mengatasi stres, insomnia, atau menghentikan gaya hidup buruk seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Hipnosis diri mudah dilakukan, dan bagi banyak orang, cara ini dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuannya.

Terapis holistik Jillian Williams, LISW-S, mengungkapkan segala hal terkait hipnosis diri, mulai dari tujuan, cara, hingga manfaat positif yang bisa didapatkan dari praktik ini.

Apa itu hipnosis diri?

Hipnosis diri adalah keadaan di mana seseorang berada di luar kendali dan pikiran (trance) secara disengaja.

"Kita mungkin pernah mengalami trance dalam kehidupan sehari-hari ketika terpikat membaca buku atau menonton film," kata Williams.

"Itu terjadi ketika waktu terasa berlalu dengan mudah, seperti ketika mengemudi ke suatu tempat dan tiba-tiba sampai tanpa mengingat perjalanan tersebut."

Hipnosis diri memungkinkan pikiran kita mencapai keadaan relaksasi yang sangat dalam.

Dalam keadaan hipnosis ini, kita dapat membuat saran atau menetapkan niat untuk diri sendiri. Kita juga bisa memanfaatkan musik atau audio sebagai panduan.

"Ketika kita fokus dan termotivasi untuk mencapai tujuan dan menggunakan kemampuan secara efektif, kita berada pada puncak kekuatan pribadi kita," sambung Williams.

Hipnosis diri membantu kita untuk belajar fokus dan memotivasi diri, serta membuat kita menjadi lebih sadar diri dan memanfaatkan kemampuan bawaan dengan sebaik-baiknya.

"Jika melihat orang lain melakukan hal-hal luar biasa, mereka seringkali berfokus pada apa yang mereka lakukan dan tujuan yang ingin dicapai."

"Hipnosis diri adalah cara yang tepat untuk mengembangkan dan menggunakan fokus kita secara terarah," sebut Williams.

Baca juga: Meditasi Mindfulness, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Cara kerja hipnosis diri

"Meskipun hipnosis diri menjanjikan, perlu penelitian lebih lanjut untuk sepenuhnya memahami potensi manfaat dan risikonya," catat Williams.

Ketika seseorang memasuki trance yang dirangsang sendiri, kemungkinan itu mirip dengan apa yang terjadi ketika seorang ahli menerapkan trance.

"Selama hipnosis, otak memasuki keadaan unik. Perhatian individu sangat terfokus dan tingkat kesadaran mereka terhadap rangsangan eksternal menurun."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com