Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pernikahan Dini yang Tidak Dinantikan

Kompas.com - 06/03/2023, 11:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam keluarga anak belajar bagaimana mengekspresikan dan menerima afeksi yang tepat. Keluarga juga mengajarkan bagaimana Anda menghadapi dan menyelesaikan konflik, bahkan dengan orang yang paling dekat sekalipun.

Intinya keluarga memberikan contoh yang mempermudah anak dalam menyelesaikan persoalan secara adaptif. Keluarga membentuk karakter anak dengan berbagai pengalaman yang diperoleh anak.

Kesimpulannya adalah menjalani peran baru sebagai orangtua bukanlah perkara mudah, terlebih pada orangtua yang masih berusia remaja.

Pernikahan merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Kita tidak lagi bertanggung jawab untuk diri sendiri, melainkan bertanggung jawab juga terhadap kehidupan orang lain sepanjang hidupnya, yaitu anak.

Maka pernikahan pada usia remaja seharusnya dapat dihindari. Peran kontrol diri sendiri, orangtua, teman, dan lingkungan masyarakat sangat penting, sehingga menjaga anak dan remaja tetap berperan sesuai dengan usianya.

Menjadi orangtua muda bukanlah pilihan yang ideal, seharusnya remaja dapat mengembangkan diri, produktif, serta berprestasi di sekolah dan di masyarakat.

Tentunya peran pemerintah dalam hal ini sangat krusial, karena salah satu pemicu remaja menikah muda adalah permasalahan ekonomi atau kemiskinan.

*Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com