Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2023, 07:18 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Terapi rehidrasi oral

Terapi ini digunakan untuk mengobati kekurangan elektrolit akibat dehidrasi, yang biasa terjadi setelah diare parah.

Terapi penggantian elektrolit

Dalam kasus kekurangan elektrolit yang lebih parah, dokter dapat memberikan elektrolit secara oral atau melalui infus.

Infus larutan air asin atau senyawa natrium laktat, misalnya, dapat membantu mengatasi kekurangan natrium.

Baca juga: Apa Itu Minuman Elektrolit dan Kapan Harus Meminumnya?

Pencegahan

Beberapa penyebab kekurangan elektrolit, seperti penyakit ginjal, tidak dapat dicegah.

Namun, pola makan yang dikelola dengan baik dapat membantu mengurangi risiko kadar elektrolit rendah.

Selain itu, mengonsumsi minuman olahraga dalam jumlah sedang selama atau setelah aktivitas apa pun dapat membantu membatasi efek kehilangan elektrolit melalui keringat.

Namun bagi mereka yang tidak memerlukan pengobatan di atas, dokter dapat merekomendasikan perubahan pola makan atau suplemen untuk menyeimbangkan konsentrasi elektrolit.

Misalnya untuk natrium, bisa mempebanyak konsumsi acar, jus tomat,dan garam. Sementara itu untuk klorid, bisa mengonsumsi jus tomat, zaitun, dan garam.

Lalu untuk kalium, bisa didapatkan dari kentang dengan kulitnya, yogurt plain, dan pisang.

Untuk magnesium, perbanyak konsumsi halibut, biji labu, ataui bayam, dan untuk kalsium, bisa mengonsumsi yogurt, susu, ricotta, bayam, kubis, dan sarden.

Suplemen juga merupakan pilihan untuk mengelola kadar elektrolit yang rendah karena beberapa hal.

Misalnya, bagi lansia yang sering kali kurang mengonsumsi kalium atau bagi mereka yang mengonsumsi kortikosteroid atau obat diuretik.

Beberapa minuman olahraga, gel, dan permen juga dapat memulihkan kadar elektrolit seperti natrium dan kalium selama dan setelah berolahraga, sekaligus dapat membantu tubuh menahan air.

Kendati demikian, produk ini terkadang mengandung kandungan elektrolit yang tinggi. Beberapa di antaranya juga mengandung kadar gula yang tinggi, sehingga tidak bisa dikonsumsi berlebihan.

Baca juga: Fakta di Balik Minuman Elektrolit, Tidak Selamanya Sehat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com