Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2023, 08:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua orang tentu ingin tidur malam dengan nyenyak tanpa gangguan.

Sayangnya, tak sedikit orang yang harus terjaga sepanjang alam akibat batuk, baik batuk karena penyakit, alergi, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Namun tak perlu khawatir, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan saat seseorang tidak bisa tidur malam akibat batuk, mulai dari minum obat hingga meminum sesuatu yang hangat.

Untuk lebih jelasnya, simak tips dari dokter keluarga Elizabeth Rainbolt, MD, yang dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Batuk, Pilek, dan Demam

Cara meredakan batuk malam hari

Sebelum memahami cara meredakan batuk malam hari. penting untuk mengetahui jenis batuk yang dialami, yaitu batuk kering atau batuk berdahak.

“Saat mengeluarkan lendir atau dahak dari paru-paru, itu dianggap batuk berdahak atau produktif."

"Dan batuk kering atau tidak produktif adalah ketika kita batuk tanpa mengeluarkan lendir atau dahak," jelas Rainbolt.

Rainbolt menambahkan, batuk kering pun dapat berubah menjadi batuk berdahak seiring waktu.

"Flu dimulai di hidung atau sinus, dan kita akan mengalami batuk kering. Flu ini bisa masuk ke dada, dan saat itulah batuk kering bisa berkembang menjadi batuk berdahak," ujarnya.

Baca juga: 9 Obat Batuk Alami untuk Anak yang Dapat Dicoba di Rumah

Rainbolt pun memberi tips untuk tidur malam sesuai jenis batuk.

Batuk berdahak

Jika mengalami batuk berdahak, Rainbolt merekomendasikan pengobatan rumahan berikut ini:

  • Gunakan ekspektoran

Menurut Raknbolt, akan sangat membantu jika seseorang mengeluarkan sebagaian dahak atau lendirnya saat batuk.

Untuk itu, ia merekomendasikan ekspektoran seperti guaifenesin untuk membantu mengencerkan dahak, memudahkan kita untuk memuntahkannya.

  • Nyalakan humidifier cold-mist

Di malam hari, coba nyalakan humidifier cold-mist di kamar kita.

Pasalnya, menjaga kelembapan udara sehingga tetap di 40-50 persen dapat membantu meredakan batuk kering dan berdahak.

  • Meminum air hangat

Meminum teh herbal panas atau air hangat dengan madu dapat meredakan batuk dan mengencerkan dahak.

Selain itu, tetap terhidrasi juga dapat membantu mengencerkan dahak.

Baca juga: 4 Obat Herbal Alami untuk Redakan Batuk

  • Semprotkan nasal saline spray

Kita juga bisa menyemprotkan nasal saline spray yang terbuat dari garam dan air ke hidung untuk membantu mengencerkan dahak.

Berkumur dengan campuran satu sendok teh garam dalam segelas air hangat juga dapat membantu.

  • Minum obat batuk

Jika tidak memiliki kondisi kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, obat pereda batuk yang dijual bebas bisa dicoba.

Dengan meminumnya, batuk di malam hari dapat berhenti.

  • Mandi air panas sebelum tidur

Seperti humidifier, mandi air panas sebelum tidur dapat membantu melembapkan udara, yang dapat membantu membersihkan saluran pernapasan.

Batuk kering

Jika menderita Gerd, asma, atau infeksi saluran pernapasan atas, biasanya batuk yang dialami adalah batuk kering.

Untuk mengatasinya, pengobatan rumahan seperti untuk batuk kering di atas dapat dilakukan. Selain itu, Rainbolt pun menyarankan hal berikut:

  • Minimalisasi debu dan alergen lainnya

Ini bisa dilakukan dengan menggunakan air purifier yang akan menghilangkan alergen yang dapat mengiritasi tenggorokan.

Mandi sebelum tidur juga dapat membantu menghilangkan alergen pada tubuh dan pakaian.

  • Makan permen atau obat batuk

Permen atau obat batuk dapat membantu meringankan sakit tenggorokan. Bahkan, permen atau obat batuk yang mengandung mentol juga dapat membantu membersihkan sinus.

Baca juga: Berbagai Khasiat Madu Manuka, Termasuk Membantu Menyembuhkan Batuk Pilek

  • Gunakan dekongestan

Jika alergi bertambah parah, coba gunakan dekongestan.

Biasanya, dekongestan ini hadir dalam bentuk pil atau sebagai semprotan hidung.

Namun jika memiliki tekanan darah tinggi, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.

Jenis batuk lainnya

Meskipun batuk berdahak dan batuk kering adalah yang paling umum terjadi saat mengalami pilek, flu, atau alergi, ada beberapa jenis batuk lain yang harus diwaspadai.

Misalnya, berikut ini.

  • Batuk rejan, batuk yang disebabkan oleh infeksi, sehingga terdengar seperti "teriakan".
  • Batuk menggonggong, yang terdengar seperti sedang menggonggong.
  • Batuk mengi, batuk yang terjadi jika saluran udara tersumbat karena infeksi atau kondisi kronis seperti asma.

Posisi tidur saat alami batuk

Menurut Rainbolt, cara tidur juga dapat memengaruhi batuk. Jadi jika sedang batuk, ada posisi tidur yang bisa dilakukan, seperti meninggikan kepala.

“Baik itu dengan cara menambahkan bantal lain atau mengangkat area kepala tempat tidur, posisi ini dapat meredakan batuk dengan tidak membiarkan dahak menumpuk di bagian belakang tenggorokan,” ujar dia.

Namun, pastikan tidak mengangkat kepala terlalu tinggi, karena itu dapat menyebabkan sakit leher.

Baca juga: Minum Air Jeruk Nipis dan Madu Bisa Obati Batuk, Benarkah?

Lalu jika mengalami batuk kering, cobalah tidur menyamping untuk membantu meminimalisasi iritasi.

Kapan harus ke dokter?

Jika batuk berlangsung lebih dari seminggu, sebaiknya kita segera menghubungi dokter.

Selain itu, kita perlu menghubungi dokter lebih cepat jika mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Sulit bernafas.
  • Demam lebih dari 38,61 derajat Celcius.
  • Muntah.
  • Pergelangan kaki bengkak.
  • Nyeri dada.
  • Dahak berwarna merah muda atau ada darah di lendir.

Dokter akan memeriksa tenggorokan, telinga, kadar oksigen atau merekomendasikan rontgen dada jika batuk terus menerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com