Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2023, 16:06 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anjing memang menggemaskan. Karena itu, tentu sulit untuk menahan diri agar tidak mengelusnya. Apalagi, anjing juga nampak sangat senang saat kita mengelusnya, dan akan protes saat kita berhenti.

Hal ini pun terkadang membuat kita berpikir, apa yang sebenarnya membuat anjing suka dielus?

Dikutip dari Reader's Digest, sebenarnya salah satu alasannya adalah karena anjing merasa lebh nyaman.

Bahkan, penelitian juga menyebut, saat kita dan anjing berinteraksi secara positif, seperti melalui memeluk dan mengelus, kadar oksitoksin (hormon bahagia) pada anjing dan pemiliknya akan meningkat.

Baca juga: Simak, 15 Makanan Manusia yang Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan

Namun, sebenarnya ada alasan lainnya.

“Anjing adalah hewan sosial, dan perilaku yang kita sebut sebagai allogrooming (saat seekor hewan melakukan grooming pada hewan lain) cukup umum di kalangan hewan sosial,” ujar pengamat perilaku hewan si SPCA Texas, Valarie Tynes.

Memang, grooming antara anjing dan manusia umumnya terjadi satu arah, terkecuali saat anjing menjilat kita.

“Saat anjing melakukannya, itu sama saja dengan anjing tengah melakukan grooming pada kita."

"Nampaknya, perilaku social grooming ini berkembang seiring dengan domestikasi anjing,” ujar Tynes.

Di mana spot terbaik untuk mengelus anjing?

Jawabannya, tergantung. Sebab, setiap anjing memiliki preferensinya sendiri.

Kendati demikian, spot favorit anjing umumnya adalah area yang sulit untuk dijangkaunya atau yang membuat anjing tidak merasa rentan.

Jadi, cobalah di abwah dagu, dekat pantat, bahu, atau dada.

Lalu jika bicara soal perut, beberapa anjing memang sangat menyukainya karena merasa itu membuatnya geli, yang akan ditandai dengan tendangan bahagia kecil.

Namun, anjing lain bisa tidak menyukainya.

Lebih lanjut, mengelus anjing bukan hanya akan membuat anjing merasa nyaman, namun juga dapat menenangkan anjing yang cemas atau stres berkat oksitosin yang ditimbulkannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com