Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

3 Dampak Buruk Sering Gengsian

Kompas.com - 07/03/2023, 23:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Sebagai manusia, kita tak terlepas dari yang namanya gengsi. Biasanya, perasaan ini muncul ketika ada hal yang bertentangan dengan prinsip diri. Alhasil, kita menutupinya karena merasa malu.

Buntut dari gengsi adalah perasaan menyesal karena orang yang gengsian enggan mengatakan kata hatinya. Kita lebih mengedepankan ego hingga akhirnya apa yang di depan mata telah hilang terlebih dahulu. Dari situlah, kita jadi menyesal.

Seperti monolog singkat dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Dan, Selesai” dengan tautan akses dik.si/AnyJiwSelesai. Diceritakan ada seorang laki-laki yang akhirnya menyesal karena ia merasa gengsi untuk mengungkapkannya. Lantas, bagaimana nasib ia selanjutnya?

Ternyata, sering menjadi orang yang gengsian juga memberikan dampak buruk pada diri kita. Apa sajakah dampak tersebut?

1. Mengubah Perasaan atau Suasana Hati

Dalam nesslabs, gengsi bisa mengubah suasana hati karena apa yang kita lakukan bertentangan dengan hati atau pikiran. Misalnya, suatu saat, kita ditraktir pizza oleh teman. kita senang makan pizza, namun karena gengsi untuk terlihat rakus, kita mengurungkan niat untuk memakannya.

Baca juga: 3 Alasan Orang Tak Percaya pada Motivator

Akhirnya, kita pun melewatkan kesempatan itu untuk mendapat makanan kesukaan secara cuma-cuma. Padahal, pemikiran negatif itu hanya berasal dari pikiran kita dan bukan dari orang lain. Namun, karena takut dicap aneh-aneh, kita pun jadi gengsi.

2. Menganggap Diri Selalu Lebih Unggul

Orang yang gengsian biasanya takut harga dirinya tercoreng. Apalagi, jika dihadapkan dengan kenyataan bahwa kita sedang berada di bawah. Hal ini disebabkan karena adanya pikiran bahwa kita harus selalu menjadi pribadi yang lebih unggul dari orang lain.

Biasanya, pemikiran ini dimiliki oleh orang dengan status sosial yang tinggi. Orang-orang seperti ini dipengaruhi pula oleh lingkungannya. Bayangkan saja, untuk bisa ikut pertemuan dengan sosialita lainnya, mereka harus memiliki setelan dari desainer ternama. Ini dilakukan untuk mempertahankan harga diri.

Selain itu, simbol status semacam itu dapat membantu mempertahankan hierarki sosial. Dr. Sabina Siebert dari Universitas Glasgow menemukan bahwa ketika menghadapi persaingan dari profesi lain, pengacara melindungi harga diri mereka dengan menggunakan simbol-simbol ‘elit’, seperti pakaian ternama untuk mempertahankan status superior mereka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke