Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pemicu Anak Dewasa Perlakukan Orangtua-nya seperti "Sampah"

Kompas.com - 08/03/2023, 10:23 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Terus memperlakukan anak dengan meremehkan dapat membuat mereka merasa tidak berdaya dan tidak mampu.

Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan kurang percaya diri.

"Jika orangtua secara emosional jauh atau lalai, hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak dihargai atau tidak diinginkan," kata dia.

Ketika anak-anak dewasa merasakan kritik, mereka dapat mengembangkan perasaan ditinggalkan atau ditolak.

Menggunakan rasa bersalah, rasa malu, atau taktik manipulatif lainnya untuk mengendalikan perilaku anak dewasa dapat menyebabkan kerusakan emosional yang signifikan.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan Orangtua untuk Cegah Anak Obesitas

Hal ini dapat membuat anak merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas hidup mereka sendiri dan menimbulkan perasaan benci dan marah.

Terakhir, orangtua yang tidak menghormati batasan dan kemandirian anak yang sudah dewasa dapat berisiko membuat anak mengasingkan diri.

Ini terjadi karena anak mungkin merasa tidak bisa lepas dari pengaruh atau kendali orangtua.

Apa yang dapat dilakukan sebagai orangtua?

Tempatkan diri pada posisi anak-anak tersebut, dan cobalah untuk memahami perspektif mereka.

Langkah ini dapat membantu kita untuk lebih berempati dan tidak terlalu kritis.

Alih-alih menunjukkan kesalahan yang dilakukan anak-anak, fokuslah pada apa yang mereka lakukan dengan benar.

"Penguatan positif dapat menjadi motivator yang kuat," sebut Bernstein.

"Ketahuilah bahwa anak yang sudah dewasa adalah individu yang mandiri dan mampu membuat keputusan sendiri."

"Beri mereka ruang untuk membuat kesalahan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan tersebut," cetus Bernstein.

Baca juga: 4 Gaya Parenting, Orangtua Perlu Tahu

Kesimpulan

Penting untuk dicatat bahwa perilaku-perilaku ini dapat terjadi pada semua jenis keluarga dan bahkan bisa jadi tidak disengaja oleh orangtua.

Namun, dampaknya pada anak yang sudah dewasa bisa sangat signifikan. Jadi, orangtua wajib waspada atas perilaku dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesejahteraan emosional.

Jika orangtua terus merasa sulit untuk berhubungan dengan anak, carilah bantuan terapis atau konselor.

Konselor dapat membantu mengatasi masalah mendasar apa pun yang mungkin berkontribusi pada perjuangan dan konflik yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com