Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Melatih Kedisiplinan pada Anak Tanpa Harus Marah-marah

Kompas.com - 08/03/2023, 14:18 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Unicef

Anak-anak mungkin membaca ini sebagai cara untuk mendapatkan perhatian kita sehingga melanggengkan perilaku buruk itu, bukannya menghentikannya.

Anak-anak berkembang dengan pujian karena membuat mereka merasa dicintai dan istimewa.

Baca juga: Memuji Anak Pintar, Bolehkah?

“Perhatikan ketika mereka melakukan sesuatu yang baik dan pujilah mereka, bahkan jika itu hanya bermain selama lima menit dengan saudara mereka,” saran Profesor Cluver.

“Ini dapat mendorong perilaku yang baik dan mengurangi kebutuhan akan disiplin.”

Tetapkan ekspektasi yang jelas

“Memberitahu anak Anda apa yang Anda ingin mereka lakukan jauh lebih efektif daripada memberi tahu mereka apa yang tidak boleh dilakukan,” kata Profesor Cluver.

Larang sering kali membuat anak bingung karena mereka tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan.

Berikan instruksi yang jelas misalnya permintaan agar anak memasukkan mainannya ke kotak sebagai ekspektasi yang nyata.

Baca juga: Jangan Cuma Melarang Anak Main Gawai, Orangtua Harus Melek Teknologi

“Tapi penting untuk menetapkan harapan yang realistis. Meminta mereka untuk tetap diam sepanjang hari mungkin tidak semudah meminta waktu tenang selama 10 menit saat Anda sedang menelepon,” kata Profesor Cluver.

“Anda tahu kemampuan anakmu. Tetapi jika Anda meminta yang tidak mungkin, mereka akan gagal.”

Mengalihkan perhatian secara kreatif

Saat anak bertingkah menyulitkan, kita dianjurkan mengalihkan perhatian mereka dengan aktivitas yang lebih positif.

“Saat Anda mengalihkan perhatian mereka ke hal lain – dengan mengubah topik, memperkenalkan permainan, membawa mereka ke ruangan lain, atau berjalan-jalan, Anda berhasil mengalihkan energi mereka ke perilaku positif," ujar Cluver.

Baca juga: 5 Sikap Disiplin yang Harus Diterapkan Orangtua pada Anak

Perhatikan pula soal waktunya, kapan kita seharusnya sadar ada yang salah dan perlu mengambil tindakan.

Misalnya ketika anak menjadi gelisah, kesal atau mulai merah sehingga kita harus meredakan situasi sebelum hal buruk terjadi.

Berikan konsekuensi yang tenang

Metode disiplin positif juga melibatkan pemahaman kepada anak soal berbagai konsekuensi perilaku buruk mereka.

Jelaskan kepada anak soal dampak dan risiko yang bisa terjadi pada mereka jika terus berperilaku tidak disiplin.

Halaman:
Sumber Unicef
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com