KOMPAS.com - Mewaspadai risiko obesitas bisa diketahui dengan cara mengukur berat badan yang kita miliki ideal atau tidak.
Hal ini tentu saja berkaitan dengan keadaan tubuh kita masuk kategori badan gemuk atau badan kurus.
Jika memang hasilnya menunjukkan overweight alias gemuk, sejumlah cara menurunkan berat badan setidaknya perlu diupayakan supaya terhindari dari risiko penyakit akibat kegemukan.
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas tentu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Untungnya ada beberapa cara mudah yang bisa membantu kita untuk mengetahui cara mengukur berat badan kita tergolong gemuk atau kurus.
Cara tersebut meliputi menakar indeks massa tubuh dengan rumus dan rekomendasi WHO hingga mengukur lingkar perut ideal.
Berikut tiga cara mengukur badan gemuk atau kurus seperti disampaikan oleh dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, dalam media workshop "Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin" bersama Nutrifood dalam rangka Hari Obesitas Sedunia 2023, di Jakarta belum lama ini.
Mengetahui badan kita gemuk atau tidak bisa dilihat melalui pengukuran indeks massa tubuh.
Menurut WHO cara paling mudahnya adalah dengan menghitung indeks massa tubuh melalui rumus membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan kuadrat (dalam sentimeter).
Hasil pengukuran IMT dapat menunjukkan apakah berat badan berada pada rentang ideal. Misalnya, kita memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 55 kg.
Perhitunganya adalah sebagai berikut:
Tinggi badan = 160 cm = 1,6 m
Imt = 55 (1.6) kuadrat = 21,48 kg/m2
Ini berarti IMT tergolong normal dan berat badan berada pada rentang ideal.
Sementara di dalam standar WHO bagi penduduk Asia, IMT ideal tidak lebih dari 22.9 kg/m2. Lebih dari itu, badan kita termasuk gemuk dan berisiko obesitas.
Langkah selanjutnya untuk mengetahui berat badan ideal adalah dengan pengukuran lingkar perut.