Ketika kita bisa mengatasi kekurangan diri sendiri dan mencari yang terbaik dari pasangan, hal yang baik juga pasti akan terjadi dan optimisme meningkat.
Pada saat yang sama, jangan abaikan apa yang baik dari pasangan dan kita bisa mengapresiasi itu setiap hari atau secara rutin.
Nasihat klasik yang diberikan para ahli kepada para lajang yang mencari pasangan yang sempurna adalah jadilah yang terbaik untuk menarik yang terbaik.
Hal yang sama juga berlaku untuk pernikahan.
Semakin kita merasa bahagia, semakin bahagia pula pernikahan dan semakin mudah mengelola konflik.
Jika 15 menit yoga pagi, beralih ke kopi tanpa kafein, atau hobi baru memberikan kita semangat yang baru, perasaan yang baik pasti akan membawa kita ke momen-momen yang lebih bahagia bersama pasangan.
Konflik adalah hal yang normal, bahkan sehat dalam pernikahan. Yang penting adalah bagaimana kita menanganinya.
Dalam sebuah penelitian di Florida terhadap pasangan yang sudah lama menikah, kemampuan memecahkan masalah bersama disebut sebagai faktor kunci bagi 70 persen pasangan yang puas, di mana hanya 33 persen pasangan yang tidak puas yang menguasai keterampilan ini.
Dengan alat dan sikap yang tepat, konflik menjadi pintu gerbang menuju keintiman yang lebih dalam, serta kesempatan untuk dilihat dan dicintai apa adanya.
Baca juga: 4 Tips Pelihara Hubungan Pernikahan agar Tetap Harmonis
Untuk membangun konflik yang lebih adil dan sehat, hindari kritik, konfrontasi, dan permusuhan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.