Para peneliti dari University of California yang mengikuti 79 pasangan selama lebih dari satu dekade menemukan bahwa pasangan yang bercerai lebih awal bertengkar panjang, keras, dan selalu menyerang.
Sebaliknya, pasangan yang bahagia menghindari mengutarakan kritik yang keras, menjaga diskusi tetap baik, dan tidak menggunakan kata mutlak seperti "tidak pernah" dan "selalu".
Jika pertengkaran terjadi, cobalah untuk mengubah topik pembicaraan, menyisipkan humor yang lembut, berempati, atau tunjukkan penghargaan ekstra pada pasangan.
Jangan memulai pembicaraan yang mungkin akan menjadi sulit jika kita belum cukup istirahat dan makan.
Rasa lapar dan kelelahan bisa mendorong kita mengeluarkan kata-kata kasar dan pikiran buruk.
Jangan pernah mencoba menangani masalah pernikahan yang serius jika kita terdistraksi dengan hal lain seperti televisi, media sosial, atau pekerjaan.
Jika kita terganggu atau akan keluar rumah, pilihlah waktu lain untuk berbicara. Sebab, kita tidak bisa menyelesaikan konflik dengan cepat.
Ingatlah juga bahwa cara kita menangani situasi ini tidak hanya memengaruhi kita tetapi juga pasangan.
Baca juga: 5 Cara Mudah Buat Hubungan Pernikahan Jadi Lebih Baik
Jika tidak, hentikan dan jadwalkan ulang ketika anak-anak tidak ada. Ketika mereka ada, jaga agar semuanya tetap hormat dan produktif.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berkembang (dan menyerap keterampilan hubungan yang baik) ketika orangtua menyelesaikan masalah secara konstruktif, tetapi mengembangkan rasa tidak aman dan masalah perilaku ketika terpapar pada penyelesaian konflik yang keras.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.