Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Sederhana Ubah Pola Komunikasi demi Keintiman

Kompas.com - Diperbarui 13/03/2023, 09:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dia merancang serangkaian penelitian terkenal dengan kera rhesus, yang menunjukkan bahwa bayi rhesus lebih menyukai kehangatan dan kenyamanan sentuhan fisik daripada makanan.

Sejak karya monumental dari dua tokoh legendaris dalam psikologi ini (karya Bowlby tentang kelekatan dan karya Harlow tentang pengasuhan), banyak penelitian yang telah mengkonfirmasi pentingnya sentuhan fisik dalam perkembangan hubungan manusia, terutama bagi orang dewasa.

Baca juga: 5 Cara Mengajarkan Komunikasi Asertif pada Anak

Penelitian terbaru menunjukkan, menerima sentuhan penuh kasih sayang dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan fisik.

Seorang peneliti dari Touch Research Institute di University of Miami’s Miller School of Medicine, Tiffany Field pun menemukan bahwa segala jenis sentuhan dapat membuat kita lebih rileks dengan memengaruhi gelombang otak, serta menurunkan respons stres manusia dan kadar kortisol.

Selain fakta bahwa sentuhan fisik telah terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita, sentuhan dengan tekanan sedang, seperti menggosok punggung pasangan atau menggenggam tangan juga dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak serotonin yang merupakan antidepresan alami.

Terlebih lagi, sentuhan penuh kasih sayang tampaknya memiliki semua manfaat positif, antara lain peningkatan keintiman dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang lebih baik selama masa-masa konflik, serta merasa aman, dipelihara, dan mempercayai pasangannya.

5. Bermain bersama

Bagi orang dewasa, bertamasya atau menonton sebuah pertunjukan setara dengan ketika anak-anak terlibat dalam permainan imajinatif, fantasi, atau kegiatan menyenangkan bersama.

Donald Winnicott, seorang dokter anak dan psikoanalis abad ke-20, dikreditkan dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang pentingnya bermain, yang dia lihat sebagai ruang transisi antara realitas subjektif dan objektif, tetapi juga antara subjektivitas individu kita.

Baca juga: Ketahui 4 Jenis Komunikasi yang Bikin Hubungan Rusak

Pada orang dewasa dan juga anak-anak, kemampuan untuk secara spontan terlibat dalam permainan dengan orang lain adalah tanda kesejahteraan psikologis.

Ketika bermain dengan pasangan, kita berdua memasuki ruang relasional bersama yang meningkatkan ikatan hubungan dan memungkinkan kita untuk menjadi diri yang otentik bersama-sama.

Dalam kegiatan bermain, tujuan yang dicapai tentunya adalah kegembiraan bersama dengan orang lain.

Pada gilirannya, ini juga akan menciptakan rasa mengenal satu sama lain, merasa aman bersama, dan meningkatkan keintiman hubungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com