Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengok, Peran Penting Perempuan dalam Lestarikan Budaya Berkebaya

Kompas.com - 13/03/2023, 09:19 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melestarikan kebudayaan Indonesia tentu menjadi tanggung jawab setiap warga negara.

Namun, perempuan rupanya memiliki peran yang lebih besar dalam melestarikannya, terutama dalam hal berbusana, seperti pemakaian kebaya.

Hal tersebut diutarakan oleh Direktur Perlindungan Kebudayaan di Ditjen Kebudayaan Irini Dewi Wanti dalam acara diskusi bertema Pelestarian Budaya Berkebaya Masyarakat Adat yang diadakan Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia, Minggu (12/3/2023).

“Sudah sangat jelas bahwa posisi perempuan sangat strategis dan mendasar. Soal menjaga warisan kebudayaan, memang ada di tangan perempuan. Perempuan adalah unsur utama untuk pelestarian budaya."

Baca juga: Potret Aktris Indonesia Berkebaya di Festival Film Indonesia 2022

Demikian ungkap Irini dalam acara yang merupakan bagian dari gelaran perayaan Hari Perempuan Internasional dan Hari Masyarakat Adat tersebut, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Irini menambahkan, tanggung jawab perempuan dapat dilihat dari sosok ibu, yang pertama mengajarkan anak-anak berbusana, termasuk berkebaya. 

Ia juga mengatakan, budaya berbusana ini tidak hanya bicara soal warisan, tapi juga perkembangan pemakaian sesuai zaman.

"Karena itu, Pemerintah menyediakan ruang untuk pengembangan dan pelestarian budaya masyarakat adat, termasuk mendorong masyarakat dan komunitas dalam meningkatkan ekspresi terhadap keberadaan adat istiadat nusantara," lanjut dia.

Baca juga: Selain Yuni Shara, 4 Artis Ini Juga Gemar Berkebaya Cantik

Senada dengan Irini, antropolog dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto mengatakan, perempuan bukan hanya meneruskan keberadaan adat istiadat, tapi juga memformat kebudayaan sesuai kondisi saat ini.

Semiarto menambahkan, makna keberadaan adat tidak mungkin diturunkan bila ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya tidak dipraktekkan.

"Dalam hal ini, peran perempuan menjadi sangat penting dan perlu didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan komunitas-komunitas pelestari budaya," kata Semiarto.

Sementara itu, anggota Komisi Nasional Perempuan Dewi Kunti mengatakan, Komnad Perempuan berusaha memperjuangkan keberadaan masyarakat adat, terutama terkait dengan perempuan.

Baca juga: Perempuan Berkebaya Indonesia Dukung Pendaftaran Kebaya ke Unesco

 

Apalagi menuru dia, saat ini Bangsa Indonesia terkadang tidak menghormati perempuan karena tergerusnya akar tradisi.

“Tugas perempuan adalah melestarikan budaya dan adat istiadat kepada generasi muda."

"Harus ada pendekatan kepada anak muda, bukan hanya perintah agar mereka menjalankan adat istiadat."

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com