KOMPAS.com - Kecenderungan Fear of Missing Out (FOMO) bisa menyebabkan stres yang signifikan dalam hidup kita.
Perasaan takut ketinggalan yang intens ini juga mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik dari kita.
Dampaknya adalah rasa iri mendalam yang kemudian memengaruhi harga diri secara negatif.
Baca juga: Kenali Dampak FOMO dan Cara Mengatasinya
Fenomena FOMO sebenarnya bukan hal baru namun semakin besar berkat kehadiran media sosial.
Hal ini bisa dialami semua orang namun risikonya lebih tinggi bagi kalangan tertentu.
FOMO tidak hanya menciptakan perasaan tidak bahagia namun juga menyebabkan rasa kehilangan yang berisiko memicu berbagai perilaku tidak sehat.
Dikutip dari Verywell Mind, riset membuktikan jika FOMO terkait dengan gangguan mengemudi, yang dalam beberapa kasus bisa mematikan.
Untungnya, kecenderungan FOMO bisa diredakan jika kita merasa perasaan tersebut sudah merugikan.
Baca juga: Hidup Tenang Terbebas dari Sindrom FOMO
Memahami di mana letak masalahnya bisa menjadi langkah pertama yang bagus untuk mengatasinya.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi FOMO antara lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.