KOMPAS.com - Ada begitu banyak cara menunjukkan cinta kasih kepada pasangan, salah satunya dengan love language.
Tapi sayangnya, pakar hubungan mengatakan masih banyak kesalahan orang dalam mengartikan love language atau biasa dikenal dengan bahasa cinta.
Gary Chapman memperkenalkan konsep bahasa cinta lebih dari tiga puluh tahun yang lalu dalam bukunya "The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate."
Di buku itu, dia menguraikan lima cara orang biasanya memberi dan menerima cinta seperti acts of services, words of affirmation, quality time, receiving gifts, dan physical touch.
Menurut Jodie Milton, pakar hubungan yang berbasis di AS, ide awalnya love language diperuntukkan agar pasangan bisa memahami kebutuhan untuk merasa dicintai dan mencintai.
Tapi dalam praktiknya masih ada saja kesalahpahaman dalam memaknai love language. Apa saja?
Baca juga: Mengenal 5 Bahasa Cinta, Karena Ia Ingin Dimengerti
Dengan love language, masing-masing pasangan bisa saling berkomunikasi dengan baik, mengetahui kebutuhan pasangan, berbicara dari hati ke hati sampai menjalin hubungan yang baik pula.
Tapi jika ada kesalahan dalam memaknainya, bisa jadi esensi love language justru tidak tercapai dengan baik. Berikut sederet kesalahan orang dalam memaknai bahasa cinta sebagaimana dilansir dari laman Today.
Adora Winquist, seorang penulis, pakar cinta dan hubungan yang berbasis di AS mengatakan bahwa banyak orang beranggapan pasangan mereka ingin menerima cinta dengan cara yang sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.