KOMPAS.com - Penyakit kelamin atau infeksi menular seksual sepertinya perlu mendapatkan perhatian lebih.
Sebab di masyarakat masih banyak informasi atau mitos-mitos tidak benar seputar penyakit menular yang satu ini.
Salah satunya adalah anggapan bahwa pria lebih berisiko terkena penyakit kelamin daripada wanita, apa benar demikian?
Di samping itu, masih ada sejumlah mitos lain yang perlu diluruskan dengan fakta agar tidak ada lagi informasi yang keliru.
Baca juga: Kenali 3 Tanda Pasangan Mengidap Penyakit Kelamin
Ada banyak informasi salah yang beredar seputar penularan penyakit kelamin alias penyakit menular seksual.
Melansir Times of India, berikut sejumlah fakta seputar penyakit kelamin yang wajib diketahui.
Menjawab pernyataan bahwa pria lebih berisiko terkena penyakit kelamin ternyata itu adalah mitos.
Faktanya, secara biologis wanita lebih berisiko terkena penyakit kelamin daripada pria.
Hal itu dikarenakan wanita memiliki organ genital yang lebih kompleks dibandingkan pria, seperti permukaan vagina yang lebih luas, serta lebih rentan terhadap sekresi secara seksual.
Penyakit kelamin yang kita kenal mungkin hanya Human Papillomavirus (HPV), herpes, sifilis, hepatitis, gonore, klamidia dan HIV.
Tetapi sebenarnya ada lebih dari 35 klasifikasi seputar penyakit kelamin yang juga perlu untuk diwaspadai.
Sebagian besar penyakitnya memang dapat menular melalui aktivitas seksual, tetapi ada juga yang non seksual seperti transfusi darah.
Penyakit kelamin yang tidak ditangani dengan baik bisa jadi membuat seseorang mengalami kemandulan atau infertilitas.
Misalnya pada kasus gonore dan klamidia yang infeksinya bisa menyebar ke tuba falopi dan membuat wanita menjadi tidak subur dan sulit hamil.