Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nani Wijaya Sempat Demensia sebelum Wafat, Kenali Risikonya pada Wanita

Kompas.com - 16/03/2023, 17:50 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Nani Wijaya sempat mengalami demensia sebelum meninggal dunia di RS Fatmwaty.

Kondisinya itu membuat perilakunya berubah di akhir hidupnya, termasuk bersikap seperti anak kecil dan enggan mandi.

Baca juga: Nani Wijaya Meninggal Dunia karena Infeksi Paru-paru

Cahya Kamila, putri aktris senior ini, mengungkapkan ibunya kerap mengamuk karena hal-hal sepele.

Demensia memang kerap dialami lansia yang membuat fungsi mental penderitanya menurun.

Hal ini menggangu kehidupan sehari-hari mereka termasuk menyebabkan gangguan memori, kemampuan berpikir, berbicara, koordinasi fisik, suasana hati dan perilaku.

Baca juga: Hubungan antara Waktu Tidur dan Demensia

Risiko demensia lebih tinggi pada wanita, seperti Nani Wijaya

Penderita demensia cenderung didominasi oleh para wanita, seperti yang dibuktikan dalam berbagai data kesehatan.

Harvard Medical School menyatakan dua pertiga dari 6,2 juta penderita penyakit ini di AS yang berusia 65 tahun merupakan kaum Hawa.

Angka ini menjadikan penyakit yang termasuk golongan Alzheimer ini hampir dua kali lebih umum pada wanita dibandingkan pria.

Alasan utamanya adalah wanita cenderung hidup lebih lama dibandingkan pria.

Baca juga: 5 Gaya Hidup Sehat yang Pengaruhi Risiko Demensia

Satu studi diikuti 16.926 orang di Swedia dan menemukan bahwa, mulai sekitar usia 80 tahun, wanita lebih mungkin didiagnosis dengan demensia dibandingkan pria pada usia yang sama.

Demikian pula, sebuah penelitian yang berbasis di Taiwan menemukan bahwa peluang seseorang untuk mengembangkan demensia selama tujuh tahun lebih besar pada wanita dibandingkan pria.

Lalu, sebuah meta-analisis yang meneliti kejadian demensia di Eropa menemukan bahwa sekitar 13 wanita dari 1.000 mengalaminya setiap tahun, dibandingkan dengan hanya tujuh pria.

Gejala demensia pada lansia akan bertambah parah seiring dengan berjalannya waktu.Freepik/shurkin_son Gejala demensia pada lansia akan bertambah parah seiring dengan berjalannya waktu.
Usia memang menjadi faktor risiko terbesar yang memicu penyakit demensia.

Peluang seseorang menderita demensia meningkat seiring bertambahnya usia, sebagian besar memengaruhi orang di atas 65 tahun.

Baca juga: 3 Aktivitas Sederhana yang Bantu Kurangi Risiko Demensia

Beberapa faktor risiko lainnya antara lain:

  • Riwayat keluarga: Jika memiliki orangtua kandung atau saudara kandung dengan demensia, kemungkinan besar kita akan mengalami demensia.
  • Down syndrome: Jika  menderita sindrom Down, seseorang berisiko terkena penyakit ini lebih dini pada usia paruh baya.
  • Kesehatan jantung yang buruk: Jika memiliki kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, aterosklerosis atau merokok maka risiko demensia cenderung meningkat. Masalah kesehatan ini, serta diabetes, memengaruhi pembuluh darah menjadi rusak sehingga dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah dan stroke.
  • Cedera otak: Jika mengalami cedera otak yang parah, kita juga berisiko lebih tinggi terkena demensia.

Baca juga: Golongan Darah AB Lebih Rentan Terkena Demensia, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com