Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/03/2023, 14:00 WIB

KOMPAS.com - Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah rupanya masih menjadi salah satu pembunuh nomor satu di dunia.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa ada lebih dari 17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular tersebut.

Tingginya angka kematian itu disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya, penanganan yang terlambat akibat tidak nampaknya gejala.

"Penyakit jantung memang tidak jarang tak menunjukkan gejala yang kentara hingga serangan terjadi.''

"Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami gejala itu justru mengabaikannya sehingga saat pemeriksaan barulah diketahui ciri-ciri jantung bermasalah yang dialami sebelumnya."

Baca juga: Riset: Pemanis Nol Kalori Berisiko Picu Serangan Jantung dan Stroke

Demikian ujar Konsultan Ekokardiologis Jantung dan Pembuluh Darah di Heartology Cardiovascular Hospital Sri Diniharini dalam webinar bertajuk "Pentingnya Diagnosa Dini dan Prosedur Penanganan Jantung yang Tepat untuk Menciptakan Masyarakat Sehat", Rabu (15/3/2023).

Pembicara pada webinar bertajuk Pentingnya Diagnosa Dini dan Prosedur Penanganan Jantung yang Tepat untuk Menciptakan Masyarakat Sehat,  Rabu (15/3/2023). Pembicara pada webinar bertajuk Pentingnya Diagnosa Dini dan Prosedur Penanganan Jantung yang Tepat untuk Menciptakan Masyarakat Sehat, Rabu (15/3/2023).

Sri mengatakan, semua orang perlu memahami berbagai tanda dan gejala penyakit jantung yang sering diabaikan tersebut guna menekan risiko kematiannya.

Gejala penyakit jantung ini pun beragam. Misalnya saja mudah lelah dan nyeri serta rasa tertekan di dada, meski tidak semua nyeri dada diakibatkan oleh penyakit jantung.

"Mudah lelah dan sering nyeri dada juga patut diwaspadai. Apakah nyeri dada karena gangguan fungsi jantung atau tidak."

"Selain itu, perlu diketahui bahwa tidak semua nyeri dada diakibatkan penyakit jantung. Sehingga perlu diagnosa dini yang tepat," ujar Sri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke