Mereka percaya bahwa generasi sebelum mereka mewakili konsumsi berlebihan, kapitalisme, dan materialisme.
Melansir laporan First Insight, konsumen Gen Z juga cenderung membeli produk yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.
Bahkan mereka rela membayar 10 persen lebih mahal untuk produk yang mengusung konsep berkelanjutan.
Kebiasaan konsumen saat ini telah beralih ke media sosial. Banyak dari Gen Z yang merasa media sosial tak cuma digunakan untuk terhubung, tapi juga mencari inspirasi, meneliti produk dan terhubung dengan merek favorit mereka.
Misalnya saja di Amerika Serikat, 60 persen Gen Z di sana menggunakan Instagram untuk menemukan merek, produk dan layanan baru.
Saat ini kategori brand yang cukup diuntungkan dengan kebiasaan Gen Z saat berbelanja adalah produk fashion, hingga aksesori.
Dalam hal ini, influencer juga memberikan pengaruh besar pada Gen Z dibandingkan generasi yang lebih tua.
Sebuah studi dari Google menunjukkan bahwa 70 persen remaja yang berlangganan saluran YouTube mengatakan bahwa mereka lebih menyukai karya yang dibuat influencer, kreator konten atau YouTuber daripada selebritas pada umumnya.
Kebanyakan dari mereka juga menentukan untuk membeli suatu barang berdasarkan rekomendasi dari influencer.
Baca juga: Bukan Gaji, Ternyata Ini yang Dicari Milenial dan Gen Z Saat Bekerja
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.