Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/03/2023, 07:36 WIB
|
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com - Generasi Z alias Gen-Z saat ini dipandang sebagai kelompok potensial bagi banyak brand.

Karakter mereka dalam memahami perkembangan zaman dan teknologi tampaknya turut mengubah cara Gen-Z dalam membelanjakan uangnya.

Menurut laporan Forbes, daya beli Gen-Z ini cukup menjanjikan karena di tahun 2023 sebagian besar dari mereka sudah memulai meniti karier.

Berdasarkan laporan Adweek, kelompok Gen-Z terus bertumbuh khususnya di AS dan diperkirakan mencapai 40 persen pada 2020.

Angka tersebut diprediksi memiliki kenaikan yang mirip dengan negara lain apalagi jika suatu negara itu memiliki bonus demografi yang kuat.

Baca juga: Inovasi Produk Gaya Hidup yang Bakal Diminati Gen Z dan Milenial 

Kebiasaan Gen-Z saat belanja yang beda dengan generasi lain

Ilustrasi generasi ZApptus Ilustrasi generasi Z

Perbedaan perilaku dan perspektif Gen-Z dalam melihat value atau nilai suatu barang ternyata jadi sorotan banyak produsen untuk segera mengubah strategi marketingnya.

Di Indonesia sendiri, banyak brand yang sudah "mengubah haluan" untuk lebih fokus memenuhi kebutuhan serta menarik perhatian Gen-Z untuk belanja.

Sebut saja beberapa merek yang sempat ditemui Kompas.com belakangan ini seperti Lazada, BASE skincare, Marc Jacobs, Coach dan lain sebagainya mengakui kalau mereka tengah mengupayakan untuk fokus pada pelanggan Gen Z.

Berikut hal-hal yang bikin Gen-Z berbeda dengan generasi lain saat membelanjakan uangnya.

1. Melihat keberagaman

Konsumen muda saat ini punya karakter yang lebih terbuka terhadap budaya dan kebiasaan yang berbeda, khususnya dalam memandang keberagaman.

Cara pandang mereka ini tampaknya tidak pernah terlihat dari karakter generasi lain seperti Milenial, dan Baby Boomer dalam mengeluarkan uangnya.

2. Sensitif dengan harga

Gen-Z dapat mempelajari apa yang sudah dialami kakak atau orangtua mereka dalam menghadapi masalah finansial.

Hal itupun membuat mereka lebih mengutamakan transaksi perbankan yang memberikan rasa aman dan lebih sensitif terhadap harga dan membeli barang dengan transaksi kredit.

Data dari Apptus menunjukkan hanya 19 persen Gen Z saat ini yang membeli barang secara kredit. Hal itu jauh lebih kecil dibandingkan Milenial yang presentase kredit atau utangnya 30 persen.

Baca juga: Apa yang Disukai Gen Z Indonesia di Media Sosial? 

Ilustrasi Generasi Z menggunakan media sosialSHUTTERSTOCK Ilustrasi Generasi Z menggunakan media sosial

3. Lebih kritis melihat kualitas

Generasi Z disebut-sebut sebagai kelompok konsumen paling kritis hingga saat ini, dan memiliki pandangan berbelanja dan konsumsi yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Mereka adalah generasi terbaru yang memasuki dunia kerja dan memiliki daya beli yang kuat.

Gen-Z juga cenderung memiliki permintaan yang lebih besar untuk barang berkualitas tinggi dan memantau pengeluaran mereka agar tidak terlalu boros.

Karena itu, berbagai brand harus mengatur segudang strategi untuk memikat daya beli tersebut.

4. Menuntut belanja berkelanjutan

Generasi Z sangat peduli dengan planet dan masa depan, yang merupakan peluang besar untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Mereka percaya bahwa generasi sebelum mereka mewakili konsumsi berlebihan, kapitalisme, dan materialisme.

Melansir laporan First Insight, konsumen Gen Z juga cenderung membeli produk yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Bahkan mereka rela membayar 10 persen lebih mahal untuk produk yang mengusung konsep berkelanjutan.

5. Media sosial sangat memengaruhi minat belanja

Kebiasaan konsumen saat ini telah beralih ke media sosial. Banyak dari Gen Z yang merasa media sosial tak cuma digunakan untuk terhubung, tapi juga mencari inspirasi, meneliti produk dan terhubung dengan merek favorit mereka.

Misalnya saja di Amerika Serikat, 60 persen Gen Z di sana menggunakan Instagram untuk menemukan merek, produk dan layanan baru.

Saat ini kategori brand yang cukup diuntungkan dengan kebiasaan Gen Z saat berbelanja adalah produk fashion, hingga aksesori.

Dalam hal ini, influencer juga memberikan pengaruh besar pada Gen Z dibandingkan generasi yang lebih tua.

Sebuah studi dari Google menunjukkan bahwa 70 persen remaja yang berlangganan saluran YouTube mengatakan bahwa mereka lebih menyukai karya yang dibuat influencer, kreator konten atau YouTuber daripada selebritas pada umumnya.

Kebanyakan dari mereka juga menentukan untuk membeli suatu barang berdasarkan rekomendasi dari influencer.

Baca juga: Bukan Gaji, Ternyata Ini yang Dicari Milenial dan Gen Z Saat Bekerja 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Forbes,Apptus
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke