Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2023, 10:27 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber PsyPost

KOMPAS.com - Perselingkuhan, baik sebagai pelaku maupun korban, berkaitan dengan kualitas hubungan yang lebih buruk.

Dampak pengalaman perselingkuhan terhadap hubungan di masa depan terungkap dalam studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychology.

Bagi korban perselingkuhan, pengalaman itu dapat berdampak merugikan bagi kesehatan mental, seperti menurunnya kepercayaan diri dalam urusan seksual dan penurunan harga diri.

Jika tidak terselesaikan, perselingkuhan dapat berdampak pada seluruh keluarga, meningkatkan kecemasan dan depresi pada anak-anak, serta berujung pada perpisahan.

Baca juga: Perilaku Selingkuh Bisa Menular, Benarkah?

Perselingkuhan berpengaruh terhadap hubungan di masa depan

Penulis studi Joana Arantes dan tim mengatakan, ada banyak hal yang belum diketahui tentang dampak jangka panjang perilaku selingkuh pada hubungan selanjutnya.

Arantes beserta tim melibatkan 364 orang dewasa dari Portugal, dan sekitar 69 persen peserta adalah wanita. Sebanyak 73 persen di antaranya berstatus menjalin hubungan.

Para peserta diminta mengisi kuesioner demografi dan menjawab serangkaian pertanyaan tentang pengalaman selingkuh.

Kuesioner itu juga menilai dorongan seksual dan nilai fisik pada pasangan yang dimiliki oleh responden.

Hasil studi menunjukkan, 26 persen peserta mengaku pernah berselingkuh dengan pasangan mereka.

Menariknya, pelaku perselingkuhan cenderung memandang kualitas hubungan mereka saat ini lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak pernah berselingkuh.

Mereka juga cenderung memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi.

Hal ini, menurut peneliti, sejalan dengan bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa pelaku perselingkuhan umumnya memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi.

Baca juga: 8 Dampak yang Dirasakan Anak Saat Orangtuanya Selingkuh

Korban perselingkuhan juga memiliki kualitas hubungan yang buruk

Adapun 44 persen partisipan studi yang melaporkan mereka pernah menjadi korban perselingkuhan di masa lalu.

Sama seperti peserta yang menjadi "pelaku", kualitas hubungan korban perselingkuhan saat ini pun cenderung lebih rendah, diiringi peningkatan dorongan seksual.

Menurut para peneliti, temuan ini bisa jadi mencerminkan hasil studi sebelumnya yang menunjukkan individu yang pernah dikhianati lebih cenderung berselingkuh di kemudian hari.

Halaman:
Sumber PsyPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com