Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Deteksi Pembohong Lewat Komunikasi Non-Verbal

Kompas.com - Diperbarui 20/03/2023, 15:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melakukan kebohongan dalam berbagai lingkungan maupun situasi dapat menimbulkan banyak sekali masalah.

Terlebih ketika ingin mencapai hasil kerja yang baik, kita tentunya harus memiliki tim kerja yang tidak toksik dan bisa dipercaya.

Namun, tidak dapat dipungkiri bila dalam lingkungan pekerjaan kita mungkin akan menemui kolega, klien, calon karyawan, atau atasan yang kerap kali berbohong.

Dan akan sangat melegakan jika kita dapat mengetahui ciri-ciri seperti apa orang yang suka berbohong dan tidak.

Untungnya, beberapa cara lain yang bisa kita pahami untuk mengetahui apakah seseorang tidak jujur kepada kita maupun tempat kita bekerja.

Seperti dikutip dari laman Entrepreneur, berikut tanda-tanda lewat komunikasi non-verbal yang bisa kita amati untuk mendeteksi apa seseorang berbohong atau tidak.

Baca juga: Pembohong Patologis, Hobi Berdusta Secara Kompulsif yang Jadi Penyakit

Mengenal komunikasi non-verbal

Komunikasi nonverbal mencakup banyak cara kita berkomunikasi tanpa kata-kata.

Sebagai contoh, ekspresi wajah adalah kode atau sinyal yang mencerminkan perasaan seseorang dari waktu ke waktu.

Ekspresi mikro adalah ekspresi wajah yang terjadi dengan cepat.

Ekspresi mikro merupakan reaksi alami terhadap situasi yang tidak disengaja dan merupakan cara untuk mengukur emosi otentik yang sebenarnya yang dialami orang lain.

"Ketika orang mencoba untuk menyembunyikan perasaan mereka, ekspresi tersebut berkurang waktunya dari beberapa detik menjadi sepersepuluh detik sangat singkat sehingga kita bisa melewatkannya jika kita berkedip," kata psikolog dan penulis, Paul Ekman.

"Kebanyakan orang tidak mengenali emosi yang ditunjukkan dalam ekspresi mikro ini. Tapi orang bisa belajar untuk melihatnya."

"Belajar membaca ekspresi wajah bisa memberikan kita keunggulan dalam bisnis karena memungkinkan kita berkomunikasi lebih efektif dengan mitra bisnis," jelas dia.

Bentuk lain dari komunikasi nonverbal adalah bahasa tubuh. Hal ini melibatkan cara kita menggerakkan tubuh, termasuk gerakan yang tidak disadari.

Tidak jarang, tubuh kita mengomunikasikan sesuatu yang tidak dapat disampaikan oleh kata-kata kita.

Misalnya, tangan yang disilangkan di depan dada biasanya merupakan tanda pertahanan.

Menyilangkan kaki dapat mengindikasikan bahwa seseorang sedang membutuhkan privasi atau menutup diri.

Duduk terlalu jauh ke belakang menunjukkan ketidaktertarikan, sementara mencondongkan tubuh ke depan menunjukkan ketertarikan.

Mendeteksi pembohong

Pernahkah kita merasa ada seseorang yang tidak jujur kepada kita?

Baca juga: Pencuri dan Pembohong Punya Otak Lebih Kecil, Benarkah?

Mungkin kita tidak dapat menjelaskannya dengan kata-kata, tetapi kita memiliki firasat bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Kemungkinan besar, kita secara tidak sadar menyadari perubahan dalam komunikasi nonverbal orang tersebut.

Seorang ahli dalam ekspresi mikro, gerak tubuh, perilaku nonverbal, budaya, dan emosi, David Matsumoto menjelaskan bahwa menjadi ahli dalam mendeteksi kebohongan, kita perlu mengamati orang lain.

Matsumoto mengajarkan, ketika bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal kita selaras, kata-kata yang kita ucapkan memiliki nilai yang jauh lebih tinggi.

Sebaliknya, ketika komunikasi nonverbal kita tidak sesuai dengan kata-kata kita, orang cenderung mengabaikan kata-kata yang diucapkan dan fokus pada bahasa tubuh kita.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa ketika orang berbohong, mereka mengalami emosi negatif karena mereka tahu bahwa mereka berbohong.

Mereka secara otomatis akan merasakan penghinaan, baik terhadap diri mereka sendiri atau terhadap situasi yang memaksa mereka untuk berbohong.

Orang juga berbohong untuk melindungi diri mereka sendiri atau orang lain agar tidak dihukum.

Dalam beberapa kasus, mereka berbohong untuk menghindari situasi yang memalukan atau tidak nyaman atau meningkatkan harga diri di mata orang lain.

Semua alasan berbohong ini memiliki alasan dan tujuan yang jelas. Mereka semua juga didorong oleh emosi.

Emosi manusia tidak mungkin disembunyikan sepenuhnya dan akan ditampilkan secara non-verbal dalam beberapa bentuk (kecuali jika kita berurusan dengan psikopat atau sosiopat).

Ketika kita merasa seseorang tidak jujur, cobalah amati untuk melihat ketidaksesuaian emosional.

Ketidaknyamanan dapat muncul dalam berbagai cara, termasuk kemarahan, penghinaan, rasa jijik, ketakutan, dan kesedihan.

Stres juga dapat mengindikasikan kebohongan dan emosi melepaskan adrenalin karena memberikan lebih banyak energi pada anggota tubuh yang dapat menyebabkan kegelisahan.

Hal ini juga berguna untuk mencari gerakan yang tidak biasa.

Sering kali hal ini akan muncul dalam "kelompok," yang berarti dua atau lebih gerakan non-verbal yang menandakan kesusahan, seperti mengangkat bahu atau kerutan pada alis.

Setelah kita mempelajari cara mengidentifikasi ketidaknyamanan dengan lebih baik, akan lebih mudah untuk melihat sekilas dunia batin seseorang.

Ingatlah bahwa tidak ada sinyal yang sangat mudah atau universal yang menunjukkan ketidakjujuran.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Pria Pembohong dan Tukang Selingkuh

Untuk itu, ada beberapa tanda non-verbal yang bisa mengindikasikan seseorang berbohong di antaranya:

• Mata berkedip secara berlebihan

• Mata bergerak-gerak ke sekeliling

• Kontak mata tidak teratur

• Perasan gelisah

• Menyentuh tubuh secara berlebihan

• Gerakan kepala yang cepat

• Mengangguk ya sambil mengatakan tidak atau sebaliknya

• Wajah memerah

• Berkeringat

• Meremas-remas jari

Ingat, ini semua adalah kemungkinan tanda-tanda kebohongan, bukan konfirmasi kebohongan.

Deteksi kebohongan itu rumit dan tidak sesederhana mengamati seseorang menyentuh hidungnya.

Jadi, dibutuhkan praktik dan pelatihan yang tepat.

Namun, dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, observasi, pengalaman, dan latar belakang pengetahuan tentang seseorang dan situasi, kita dapat memiliki banyak alat yang diperlukan untuk membuat penilaian yang jelas tentang kebenaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com