Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2023, 08:34 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Tampilan Google Doodle hari ini tentu jauh lebih istimewa bagi penggemar puisi Indonesia dengan hadirnya sosok Sapardi Djoko Damono.

Ia tampil dalam ilustrasi khusus yang dibuat Tim Google untuk merayakan hari yang seharusnya menjadi ulang tahunnya ke-83.

Google Doodle itu menampilkan animasi Sapardi Djoko Damono dengan penampilan khasnya yang berkacamata tebal dan topi pet.

Baca juga: 7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Dikenal

Ia memegang buku di tangan kanan serta payung di tangan kiri, yang meneduhinya dari rintik hujan.

Gambar ini agaknya terinspirasi puisi terkenal mendiang satrawan tersebut yakni Hujan Bulan Juni.

Profil Sapardi Djoko Damono

Mungkin tidak semua orang Indonesia mengenal sosok Sapardi Djoko Damono.

Namun rasanya semua orang pasti pernah mendengar puisinya karena kutipannya ada di mana-mana seperti unggahan media sosial maupun undangan pernikahan.

Kata-kata yang diuntainya memang sederhana namun kaya makna sehingga membuat para pembacanya kerap tersentuh sehingga menjadi populer.

Baca juga: Rangkaian Fakta Kepergian Sapardi Djoko Damono

Sastrawan Sapardi Djoko Damono difoto saat menghadiri Pameran Ilustrasi Cerpen Pilihan Kompas 2014 di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (10/6/2015). Cerpen karya Faisal Oddang berhasil mendapat Penghargaan Cerpen Terbaik Kompas 2014. KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Sastrawan Sapardi Djoko Damono difoto saat menghadiri Pameran Ilustrasi Cerpen Pilihan Kompas 2014 di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (10/6/2015). Cerpen karya Faisal Oddang berhasil mendapat Penghargaan Cerpen Terbaik Kompas 2014. KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO
Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, Jawa Tengah pada tahun 1940.

Berdasarkan kalender Jawa, ia lahir di Bulan Sapar sehingga ayahnya, Sadyoko, yang merupakan abdi dalem di Keraton Kasunanan, memberinya nama Sapardi.

Menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang lahir di bulan Sapar kelak akan menjadi sosok yang pemberani dan teguh dalam keyakinan.

Sapardi kecil gemar membaca buku di perpustakaan yang kemudian menjadi awal perjalanannya dengan kata-kata.

Baca juga: Mengenang Karya Sapardi Djoko Damono, Ini 5 Puisinya yang Romantis dan Penuh Makna

Namun ia baru mulai menulis puisi ketika bersekolah di SMA Surakarta sampai akhirnya kerap dimuat di majalah.

Potensinya semakin terasah ketika kuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM, lulus sebagai sarjana Sastra Inggris yang dilanjutkan studi master Sastra Indonesia.

Ia sempat pula bekerja sebagai penyiar radio dan asisten teater, yang membuat kecintaannya pada puisi semakin dalam.

Halaman:
Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com