Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Kembalikan Kemesraan Usai Bertengkar dengan Pasangan

Kompas.com - 20/03/2023, 16:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertengkaran dan perbedaan pendapat dalam suatu hubungan percintaan adalah hal yang nomal terjadi, meskipun kerap menimbulkan rasa tidak nyaman.

Ini juga adalah momen di mana kita dan pasangan dapat secara terbuka menyuarakan ide-ide yang bertentangan dan berbicara langsung dari hati ke hati.

Tanpa pertengkaran, kemajuan hubungan mungkin bisa terhambat dan ikatan emosional di permukaan dapat menggantikan hubungan yang seharusnya jauh lebih dalam.

Baca juga: Simak 5 Cara Putus dari Pasangan agar Tidak Terjadi Pertengkaran

Kendati pertengkaran dapat memperkuat hubungan, namun kita juga tidak boleh membiarkannya berlarut secara terus-menerus karena itu bisa saja menghancurkan hubungan.

Nah, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kemesraan setelah bertengkar dengan pasangan.

1. Melakukan pembicaraan rekonsiliasi

Setelah bertengkar dengan saling mengeluarkan kritik atau kata-kata yang kasar, coba luangkan waktu untuk memproses pengalaman dengan pasangan guna mencegah diri kita bertengkar tentang hal yang sama di masa depan.

Kita mungkin tidak ingin melakukan hal ini segera setelah pertengkaran.

Berikan waktu, mungkin beberapa jam atau bahkan satu atau dua hari, untuk menenangkan diri.

Pastikan juga untuk bertanggung jawab atas peran kita dalam pertengkaran tersebut dan fokuslah menemukan kompromi, bukan kemenangan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology menemukan, orang-orang yang secara aktif memperbaiki hubungan mereka bisa lebih mudah mendapatkan perspektif baru untuk mengembalikan keintiman dibandingkan dengan mereka yang membiarkannya berlalu begitu saja.

Baca juga: 5 Tips Menghindari Pertengkaran Besar dengan Kekasih

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita ikuti untuk memproses pertengkaran dengan cara yang sehat:

• Dengarkan cerita pasangan, bagaimana perasaannya, dan bagaimana responsnya terhadap situasi tersebut.

• Akui peran kita dalam konflik tersebut. Bagaimana kita berkontribusi dalam penciptaan dan eskalasi konflik.

• Rencanakan cara-cara yang lebih efektif untuk berkomunikasi satu sama lain untuk menghindari konflik yang sama di masa depan.

Ingatlah, bertengkar tentang hal yang sama berulang kali bukanlah pertanda baik. Dalam kasus seperti itu, terapi pasangan mungkin diperlukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com