KOMPAS.com - Ada banyak kasus di mana ular dapat terpapar bisa, seperti saat menyuntikkan bisa pada mangsanya, atau tergigit oleh ular berbisa lain.
Berbeda dari ular boa yang melilit mangsanya, rata-rata ular berbisa biasanya menggunakan taring untuk menyuntikkan bisa ke dalam tubuh mangsanya.
Bisa tersebut disimpan dalam kelenjar khusus di mulut ular, sehingga mudah disuntikkan melalui gigitan.
Baca juga: Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Berbisa
Bisa ular terdiri dari jenis protein tertentu yang dapat berinteraksi dengan proses internal mangsanya.
Meski tidak selalu mematikan, bisa tersebut seringkali membuat mangsa lumpuh dan masih terdapat di dalam tubuh ketika mangsa itu dilahap oleh ular.
Namun, mengapa ular tidak mati saat memakan mangsa yang sudah terkena bisa?
Pertama, ular kebal terhadap bisa dari spesies ular yang sama.
Kekebalan ini penting, mengingat gigitan antar ular sering terjadi, terutama selama musim kawin atau saat ular bertarung dengan ular saingannya.
Selain itu, ular juga memiliki cara khusus untuk menangani mangsa yang terkena bisa. Hal ini berkaitan dengan perut ular yang unik.
Bahan utama dalam bisa ular adalah protein. Protein bukan hanya terkait dengan daging, tetapi merupakan makromolekul, salah satu dari empat bahan utama kehidupan.
Baca juga: 10 Jenis Ular Berbisa yang Ada di Indonesia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.