Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2023, 08:01 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Risiko kanker yang berhubungan dengan konsumsi alkohol meliputi:

  • Kanker payudara
  • Kanker usus besar dan rektum
  • Kanker esofagus
  • Kanker laring (saluran pernapasan)
  • Kanker hati
  • Kanker mulut
  • Kanker tenggorokan

"Semua jenis alkohol terkait dengan peningkatan risiko kanker," tegas Kamath.

"Itu termasuk bir, anggur merah dan putih, koktail, semuanya."

Selain risiko kanker, konsumsi alkohol juga terkait dengan kematian dini.

Studi menunjukkan, alkohol merupakan penyebab utama kematian pada orang berusia 15-49 tahun.

Baca juga: Hindari, 6 Jenis Makanan yang Tingkatkan Risiko Kanker

3. Menjaga berat badan ideal

Studi pada Agustus 2022 menemukan, indeks massa tubuh (BMI) tinggi --di samping merokok dan mengonsumsi alkohol-- adalah tiga faktor utama penyebab kematian terkait kanker yang dapat dicegah.

"Obesitas meningkatkan risiko hampir semua jenis kanker," ujar Kamath.

"Risiko individu mungkin kecil, tetapi jika dilihat pada populasi, obesitas menyebabkan ratusan ribu kasus kanker."

Berdasarkan studi tersebut, diketahui ada peningkatan 20 persen untuk obesitas dan kelebihan berat badan antara tahun 2010-2019.

"Sebagian besar karena faktor metabolisme, terutama obesitas," imbuh Kamath.

Pada dasarnya obesitas dan kelebihan berat badan merupakan kondisi kesehatan metabolik, dan indeks massa tubuh tidak selalu akurat dalam menentukan berat badan sehat.

Namun, beberapa faktor penyebab obesitas dan kelebihan berat badan dapat diatur dan diubah oleh individu.

Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan buruk dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan juga risiko penyakit jantung, meskipun memiliki indeks massa tubuh yang tergolong sehat.

Maka, fokuslah pada gaya hidup yang sehat dan baik untuk tubuh seperti:

  • Mengonsumsi makanan seimbang dan bernutrisi
  • Rajin berolahraga teratur
  • Memperoleh tidur cukup dan berkualitas
  • Mengelola tingkat stres

"Jangan melakukan perubahan drastis dalam waktu singkat," sebut Kamath.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com