Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2023, 08:51 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalsium memang diperlukan dan sangat penting untuk kesehatan karena dapat memperkuat tubuh dan baik untuk membantu menjaga fungsi berbagai saraf dan otot, termasuk otot jantung.

Untuk itu, konsumsi rutin makanan dan suplemen tinggi kalsium pun diperlukan untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Namun, siapa sangka konsumsi kalsium juga bisa jadi berbahaya di saat yang sama?

Ya, melansir Cleveland Clinic, mengonsumsi terlalu banyak kalsium dapat menyebabkan hypercalcemia atau tingginya kadar kalsium dalam darah, yang bisa mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari sakit kepala hingga masalah jantung.

Tngginya kadar kalsium dalam darah tersebut pun bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti berikut ini:

  • Konsumsi tinggi produk turunan susu
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi kalsium
  • Suplemen penambah kalsium
  • Berbagai penyakit, termasuk masalah paratiroid dan sejumlah kanker.
  • Vitamin A dan D dosis tinggi.
  • Obat kunyah dan tablet antasida yang dijual bebas.

Lalu soal dosis, baik perempuan dan laki-laki direkomendasikan untuk mengonsumsi 1.000 miligram kalsium per harinya. Hanya saja, pada perempuan itu berlaku hingga usia 50 tahun, sementara pada laki-laki hingga 70 tahun.

Setelah lebih dari 50 atau 70 tahun, dosis akan meningkat hingga 1.200mg per harinya.

Segelas susu dan yoghurt sebenarnya telah mengandung 300mg kalsium. Namun, mayoritas suplemen kalsium yang dijual bebas bisa mengandung 600 hingga 1.200 milligram kalsium, yang artinya seseorang bisa saja mengonsumsi kalsium secara berlebihan tanpa sadar.

Baca juga: Cara Mudah Cukupi Kebutuhan Kalsium Tubuh

Efek samping tinggi kalsium

Hypercalcemia bisa menyebabkan gejala ringan, sedang, atau parah, bergantung dari apa yang menyebabkan kadar kalsium di darah meningkat.

Namun, banyak orang yang sebenarnya tidak menunjukkan gejala hypercalcemia secara langsung, meski beberapa gejala berikut bisa mengarah ke kondisi tersebut,

  • Nyeri tulang.
  • Sakit kepala.
  • Lelah dan lesu
  • Sering buang air kecil dan haus.
  • Mual, muntah, sembelit dan/atau kehilangan nafsu makan.
  • Nyeri otot, atau kram.
  • Batu ginjal
  • Masalah memori, kebingungan, mudah marah dan depresi.
  • Masalah jantung seperti palpitasi, pingsan dan aritmia.
  • Gagal ginjal.

Untungnya, hiperkalsemia yang disebabkan oleh suplemen dan antasida biasanya pulih dengan cepat saat kita berhenti meminumnya. Namun, jika tidak diobati, hiperkalsemia jangka panjang bisa menjadi serius - bahkan mengancam jiwa.

Dampak kalsium pada jantung

Tingginya kadar kalsium dalam darah sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut ahli kardiologi dari Cleveland Clinic, Leslie Cho, MD, hal itu dapat terjadi karena penyakit yang berhubungan dengan arteri akan timbul saat sesuatu menyumbat aliran darah ke jantung.

Biasanya, penyumbatan itu diakibatkan oleh plak, timbunan lemak yang dapat memicu stroke dan serangan jantung.

Kendati demikian, plak bukan hanya bisa muncul karena lemak dan kolesterol, tapi juga kalsium, yang akan menumpuk di arteri seiring menuanya seseorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com