Untungnya, hiperkalsemia yang disebabkan oleh suplemen dan antasida biasanya pulih dengan cepat saat kita berhenti meminumnya. Namun, jika tidak diobati, hiperkalsemia jangka panjang bisa menjadi serius - bahkan mengancam jiwa.
Tingginya kadar kalsium dalam darah sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut ahli kardiologi dari Cleveland Clinic, Leslie Cho, MD, hal itu dapat terjadi karena penyakit yang berhubungan dengan arteri akan timbul saat sesuatu menyumbat aliran darah ke jantung.
Biasanya, penyumbatan itu diakibatkan oleh plak, timbunan lemak yang dapat memicu stroke dan serangan jantung.
Kendati demikian, plak bukan hanya bisa muncul karena lemak dan kolesterol, tapi juga kalsium, yang akan menumpuk di arteri seiring menuanya seseorang.
Untungnya, keberadaan kalsium dalam arteri bisa dilihat oleh sejenis CT scan bernama calcium-score screening.
Menurut Cho, pada orang paruh baya, banyaknya kalsium dalam arteri dapat menjadi pertanda adanya penumpukan plak dan perlu ditangani lebih lanjut.
Namun penelitian tentang hubungan antara kadar kalsium tinggi dan penyakit arteri koroner masih belum meyakinkan.
Pasalnya, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal J Am Heart Assoc menemukan bahwa orang yang memiliki asupan kalsium tinggi tidak mengalami peningkatan plak di arteri koroner mereka, meski itu ditemukan pada orang yang mendapat kalsiumnya dari makanan, bukan suplemen.
Lalu, ada juga yang meyakini bahwa suplemen dapat meningkatkan endapan kalsium di arteri, meskipun temuannya belum jelas kebenarannya. Namun jika ingin melindungi jantung, ada baiknya medapatkan asupan kalsium langsung dari makanan, bulan suplemen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.