Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Makanan Kaleng Bisa Bertahan? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 24/03/2023, 10:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Umumnya, makanan asam tinggi (seperti tomat) akan mempertahankan kualitasnya selama 18 bulan setelah tanggal "gunakan sebelum" atau "jual sebelum", sementara makanan rendah asam (seperti daging dan sayuran) akan bertahan selama dua hingga lima tahun.

Namun, agar masa simpan yang lama ini dapat bertahan, kaleng harus dalam kondisi yang baik, yakni bebas dari karat, penggembungan, pembengkakan, kebocoran, dan kerusakan seperti penyok atau terkena tusukan.

Cara tepat menyimpan makanan kaleng

Kita dapat memastikan makanan kaleng dalam kondisi baik ketika menyimpannya dengan benar.

Menurut Le, makanan kaleng harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, karena suhu hangat dan lembap dapat mempercepat kerusakan dan berkarat.

Artinya, menyimpan di area seperti di bawah wastafel, di atas kompor, dan ruang bawah tanah yang lembap tidak disarankan.

Selain itu, makanan kaleng tidak boleh terpapar pada suhu yang sangat tinggi atau rendah karena dapat meningkatkan risiko pembusukan dan kaleng pecah.

Karena kondisi kaleng mempengaruhi keamanan isinya, mencari tanda-tanda fisik pada kaleng akan membantu kita menentukan apakah kaleng tersebut aman untuk digunakan.

USDA menyarankan agar kita tidak mengonsumsi makanan dari kaleng yang bocor, menggembung, penyok parah, atau berkarat.

Hal yang sama juga berlaku untuk makanan kaleng yang berbau tidak sedap atau menyemburkan cairan saat dibuka.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Membaca Label Nutrisi di Kemasan Makanan dengan Benar

Makanan kaleng dan keracunan bakteri

Menurut Le, deformasi atau perubahan bentuk kaleng yang kurang baik bisa menciptakan lubang mikroskopis pada kaleng, yang memungkinkan oksigen dalam jumlah kecil untuk masuk.

"Hal ini menciptakan lingkungan di mana spora botulinum dapat berkembang biak, yang mengarah pada pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum," tambahnya.

Bahkan dengan sedikit oksigen, Clostridium botulinum akan melepaskan toksin yang menyebabkan botulisme, penyakit langka namun serius yang mempengaruhi saraf tubuh.

Karat ringan tidak perlu dikhawatirkan.

"Jika kita dapat membersihkan karat dengan kain basah, makanan di dalamnya masih aman. Jika karatnya sudah parah dan tidak bisa dibersihkan, buang saja kalengnya," saran Baum.

Menurutnya, apabila diproses dengan benar, makanan kaleng rumahan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Kualitas dan nilai gizi produk memang akan menurun seiring waktu, tetapi tetap aman untuk dimakan.

Namun jika tutupnya meletus atau produk menggembung sebaiknya kita membuangnya.

Baca juga: Tips Aman Konsumsi Frozen Food dan Makanan Kaleng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com