Kemudian disusul kemampuan finansial (87 persen) dan emosi (78 persen).
Namun, di satu sisi, mereka juga sadar kemampuan mental juga menjadi persiapan yang paling sulit dicapai (43 persen).
Baca juga: Benarkah Childfree Bikin Biaya Pengeluaran Sehari-hari Berkurang?
Terkait dengan maraknya isu childfree, lebih dari separuh responden yang terdiri dari Gen Z dan Milenial di Tanah Air masih menilai kehadiran anak sangat penting.
Sementara 16 persen lainnya menilai adanya buah hati adalah hal yang biasa saja dan kurang dari satu persen merasa tak penting.
Hal ini tentunya berpengaruh pada keputusan mereka yang ingin memiliki anak setelah menikah.
Sebanyak 67 persen responden ingin mempunyai anak secepatnya setelah menikah.
Sedangkan, 22 persen memutuskan menunda anak setelah menikah dan ada juga yang memikirkan pilihan adopsi.
Survei Jakpat juga menunjukkan kelompok yang ingin memiliki anak secepatnya yang faktanya didominasi oleh segmen Milenial.
Sedangkan kebanyakan Gen Z memilih menunda anak setelah menikah.
“Jadi walaupun dua-duanya ingin menikah, tetapi keduanya memiliki perbedaan rencana tentang memiliki anak."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.