Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 03:33 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Namun, masih ada pertanyaan tentang efek kesehatan dari mengonsumsi bahan-bahan ini dalam jumlah besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperingatkan orang-orang untuk membatasi asupan pemanis buatan karena berpotensi menimbulkan efek jangka panjang yang tidak diinginkan, termasuk efek yang merugikan kesehatan usus dan metabolisme.

Robert Rankin, direktur eksekutif Calorie Control Council, sebuah kelompok industri, menentang klaim yang menyatakan bahwa pemanis buatan memiliki risiko kesehatan.

Baca juga: Mengkaji Aman Tidaknya Sakarin, Si Pemanis Buatan dalam Makanan

"Bukti menunjukkan bahwa pemanis rendah dan tanpa kalori adalah alternatif yang aman dan efektif untuk gula tambahan," katanya seperti dikutip dari The Washington Post.

"Ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari diet seimbang untuk membantu konsumen mencapai tujuan diet, baik itu mengelola berat badan atau diabetes, mengurangi konsumsi gula tambahan, atau mengurangi asupan kalori total," sambung dia.

Namun, berdasarkan sebuah penelitian ketat di Weizmann Institute of Science melihat apa yang terjadi ketika orang diberi aspartam, sakarin, stevia, atau sukralosa dalam jumlah yang jauh di bawah batas yang diperbolehkan oleh FDA.

Baca juga: Stevia, Sumber Gula Bebas Kalori yang Bisa Ditanam di Rumah

Studi ini menemukan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan perubahan pada fungsi dan komposisi mikrobioma usus partisipan yaitu komunitas bakteri, virus, dan jamur yang hidup di usus.

Padahal, mikroba dalam usus kita memainkan banyak peran penting, salah satunya adalah mengubah makanan yang kita makan menjadi enzim, hormon, dan vitamin.

Ketika kita mengonsumsi makanan kaya serat yang bergizi seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan maka mikroba usus akan menghasilkan senyawa yang dapat mengurangi peradangan dan memiliki efek menguntungkan lainnya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Tetapi, Suez dan rekan-rekannya menemukan bahwa pemanis buatan dan pengganti gula dapat mengubah mikrobioma dengan cara yang merugikan kesehatan metabolisme tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com