Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanis Buatan dalam Makanan dan Efek Buruknya pada Metabolisme Tubuh

Kompas.com - 25/03/2023, 03:33 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Namun, berdasarkan sebuah penelitian ketat di Weizmann Institute of Science melihat apa yang terjadi ketika orang diberi aspartam, sakarin, stevia, atau sukralosa dalam jumlah yang jauh di bawah batas yang diperbolehkan oleh FDA.

Baca juga: Stevia, Sumber Gula Bebas Kalori yang Bisa Ditanam di Rumah

Studi ini menemukan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan perubahan pada fungsi dan komposisi mikrobioma usus partisipan yaitu komunitas bakteri, virus, dan jamur yang hidup di usus.

Padahal, mikroba dalam usus kita memainkan banyak peran penting, salah satunya adalah mengubah makanan yang kita makan menjadi enzim, hormon, dan vitamin.

Ketika kita mengonsumsi makanan kaya serat yang bergizi seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan maka mikroba usus akan menghasilkan senyawa yang dapat mengurangi peradangan dan memiliki efek menguntungkan lainnya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Tetapi, Suez dan rekan-rekannya menemukan bahwa pemanis buatan dan pengganti gula dapat mengubah mikrobioma dengan cara yang merugikan kesehatan metabolisme tubuh.

Sebagai contoh, dua pemanis buatan, yakni sakarin dan sukralosa, ternyata mampu memperburuk kontrol gula darah partisipan dalam studi.

Baca juga: Kopi dengan Tambahan Pemanis Turunkan Risiko Kematian, Benarkah?

Selain itu, beberapa partisipan lain memiliki respons yang lebih dramatis terhadap pemanis buatan dengan menunjukkan bahwa senyawa ini mungkin memiliki efek yang berbeda pada orang yang berbeda.

Di sisi lain, penelitian laboratorium lainnya juga menunjukkan bahwa minuman yang mengandung sukralosa dapat meningkatkan resistensi insulin yang merupakan prekursor diabetes.

Dampak buruk lainnya dari pemanis buatan

Tidak hanya memengaruhi metabolisme dan resistensi insulin, para ilmuwan juga menemukan efek mengejutkan dari pemanis buatan pada otak dan selera makan kita.

Reseptor rasa manis di lidah memberi tahu otak bahwa kita sedang makan sesuatu yang manis.

Hal ini mengirimkan sinyal ke otak dan tubuh bahwa ada banyak kalori yang masuk.

Baca juga: Riset: Pemanis Nol Kalori Berisiko Picu Serangan Jantung dan Stroke

Berikut adalah beberapa dampak buruk lainnya dari pemanis buatan:

  • Dampaknya pada otak

Dalam sebuah uji klinis yang dipublikasikan di JAMA Network Open, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung sukralosa dapat meningkatkan keinginan makan pada wanita dan orang dengan obesitas.

Pada saat yang sama, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa rasa manis, baik dari gula maupun pemanis buatan, dapat memiliki efek yang kuat pada pusat penghargaan otak.

Ketika diberi pilihan antara kokain atau air yang dimaniskan dengan sakarin, tikus hampir selalu memilih minuman yang dimaniskan dengan pemanis buatan.

Baca juga: Minuman Manis Bisa Picu Kerontokan Rambut pada Pria

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com