Sebagai contoh, dua pemanis buatan, yakni sakarin dan sukralosa, ternyata mampu memperburuk kontrol gula darah partisipan dalam studi.
Baca juga: Kopi dengan Tambahan Pemanis Turunkan Risiko Kematian, Benarkah?
Selain itu, beberapa partisipan lain memiliki respons yang lebih dramatis terhadap pemanis buatan dengan menunjukkan bahwa senyawa ini mungkin memiliki efek yang berbeda pada orang yang berbeda.
Di sisi lain, penelitian laboratorium lainnya juga menunjukkan bahwa minuman yang mengandung sukralosa dapat meningkatkan resistensi insulin yang merupakan prekursor diabetes.
Tidak hanya memengaruhi metabolisme dan resistensi insulin, para ilmuwan juga menemukan efek mengejutkan dari pemanis buatan pada otak dan selera makan kita.
Reseptor rasa manis di lidah memberi tahu otak bahwa kita sedang makan sesuatu yang manis.
Hal ini mengirimkan sinyal ke otak dan tubuh bahwa ada banyak kalori yang masuk.
Baca juga: Riset: Pemanis Nol Kalori Berisiko Picu Serangan Jantung dan Stroke
Berikut adalah beberapa dampak buruk lainnya dari pemanis buatan:
Dalam sebuah uji klinis yang dipublikasikan di JAMA Network Open, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung sukralosa dapat meningkatkan keinginan makan pada wanita dan orang dengan obesitas.
Pada saat yang sama, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa rasa manis, baik dari gula maupun pemanis buatan, dapat memiliki efek yang kuat pada pusat penghargaan otak.
Ketika diberi pilihan antara kokain atau air yang dimaniskan dengan sakarin, tikus hampir selalu memilih minuman yang dimaniskan dengan pemanis buatan.
Baca juga: Minuman Manis Bisa Picu Kerontokan Rambut pada Pria
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.