KOMPAS.com - Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi bagus juga untuk meningkatkan kesehatan mental.
Ya, berpuasa di bulan Ramadhan mengharuskan kita untuk tidak mengonsumsi apapun dari fajar hingga matahari tenggelam.
Lebih dari itu, tak cuma rasa haus dan lapar yang ditahan. Tetapi juga ego, emosi dan sikap yang juga perlu dijaga dengan baik.
Hal-hal inilah yang menurut pakar bisa membantu tingkatkan kesehatan mental siapapun yang menjalani ibadah puasa.
Baca juga: 5 Gaya Rambut Kasual untuk Wanita di Acara Buka Puasa Bersama
Manfaat puasa di bulan Ramadhan bagi kesehatan mental mungkin tidak akan kita rasakan di minggu-minggu pertama.
Otak dan tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi terlebih dahulu sampai kita sudah terbiasa melakukannya.
Setelah itu barulah kita dapat merasakan berbagai manfaat berpuasa selama Ramadhan bagi kondisi mental kita.
Melansir laman Al Arabiya, berikut ulasan selengkapnya.
Dr Nada Omer Mohamed Elbashir, seorang konsultan dan psikiater di RS Burjeel, Abu Dhabi mengatakan, ada kepercayaan yang berkembang tentang manfaat puasa pada kesehatan mental.
Kata dokter Elbashir, orang yang berpuasa mengalami perubahan signifikan pada gejala depresi, kecemasan dan stres.
Mereka juga melaporkan tingkat penurunan kelelahan di minggu kedua puasa dan ini dikaitkan dengan metabolisme keton dan efek anti-inflamasinya yang berkontribusi pada tingkat stres yang rendah.
Dalam hal tersebut, neurotransmiter adalah komponen penting dari otak.
Sistem itu mengirimkan sinyal yang tidak cuma memengaruhi cara kita berbicara, berpikir dan bertindak, tapi juga perasaan kita.
Banyak studi yang membuktikan kalau puasa dapat meningkatkan kadar serotonin di dalam darah, yang bisa menekan depresi dan kecemasan.