Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2023, 10:47 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keindahan dan keragaman motif dan warna tenun Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, jadi inspirasi desainer Wignyo Rahadi untuk merancang koleksi busana lebaran.

Di Buton, tradisi menenun telah diturunkan dari generasi ke generasi khususnya di kalangan perempuan. Kain tenun juga telah merajut kehidupan karena menjadi salah satu sumber penghasilan ekonomi keluarga bagi sebagian masyarakat di sana.

Berbeda dengan kain tenun dari daerah lainnya di Indonesia, Tenun Buton Tengah memiliki motif serta warna yang khas.

Wignyo mengatakan bahwa tenun Buton Tengah dikenal dengan warna yang terang serta motif yang terinspirasi dari keindahan alam, terus dikembangkan mengikuti perubahan tren fesyen.

Bertepatan dengan menyambut momen Lebaran, Wignyo menghadirkan koleksi deluxe modest wear dengan menggunakan tenun hasil pengembangan oleh perajin tenun Buton Tengah binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Detail dan Harga Sepatu Kets Tenun Bali yang Dipakai Jokowi 

Tenun Buton Tengah identik dengan warna yang cerah. Koleksi busana lebaran Wignyo juga diolah dengan warna khas Tenun Buton Tengah dengan warna ungu, kuning, biru, dan tosca.

Agak kontras dengan warna mencolok tersebut, Wignyo melengkapinya dengan tampilan warna tenun yang berbeda dari biasanya, yaitu warna earth tone seperti krem, coklat, hijau sage, terakota, dan abu-abu.

Koleksi busana Lebaran tenun Buton Tengah Dok. Muffest+ 2023 Koleksi busana Lebaran tenun Buton Tengah

Penggunaan Tenun Buton Tengah dikombinasikan pula dengan kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) motif full bintik dan lurik, serta tenun sutera ikat, tenun sutera sobi, dan jenis tenun sutera lainnya.

Perpaduan harmonis ragam tenun tersebut diaplikasikan dalam modest wear yang terdiri dari long dress, blouse, celana, rok, cape, dan outerwear.

“Koleksi ini menunjukkan wastra Indonesia yang terus dikembangkan sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan material untuk pembuatan ragam gaya ready to wear sesuai selera pangsa pasar saat ini."

"Kolaborasi desainer dan UMKM pengrajin tenun perlu terus digiatkan untuk menghasilkan produk fesyen Indonesia dengan ciri khas wastra yang tidak dimiliki oleh negara-negara lainnya,” Demikian kata Wignyo dalam keterangan persnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Kain Tenun hingga Kopi Jadi Oleh-oleh Khas Labuan Bajo 

Motif Tenun Buton Tengah yang simpel dengan dominasi permainan garis hias menjadi sorotan koleksi ini yang diperkuat dengan aksen obi.

Sentuhan ornamen berupa permainan layer atau gaya tumpuk, draperi, cutting asimetris, detil kerut, ikatan membentuk silang, dan cut out pada bagian lengan turut menjadi daya pikat dari koleksi ini.

Koleksi yang memperlihatkan keragaman warna Tenun Buton Tengah juga sempat ditampilkan dalam fashion show di ajang Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2023 yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara.

Koleksi busana lebaran perpaduan dari wastra dan modest wear mungkin dapat menjadi pilihan busana yang menarik bagi kaum urban.

Baca juga: Angkat Tradisi Padusan, Karya Siswa SMK Pukau Runaway MUFFEST+ 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com