Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Mencium Bau Ketiak Orang Lain Kini Dijadikan Terapi Kecemasan

Kompas.com - 27/03/2023, 11:01 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Mencium bau ketiak orang lain sering kali jadi pengalaman tidak menyenangkan.

Aroma tidak sedap yang terdeteksi indera penciuman kita itu bisa merusak mood, kesal hingga merasa pusing.

Namun riset terbaru di Swedia kini menjadikan pengalaman tersebut sebagai metode terbaru untuk terapi kecemasan sosial.

Baca juga: Apa Saja Penghilang Bau Badan Alami yang Bisa Bikin Harum?

Sejumlah ilmuwan dari negara tersebut menjadikan keringat ketiak sebagai objek untuk mengaktifkan jalur otak yang terkait dengan emosi guna menawarkan efek menenangkan.

Ide ini dipaparkan dalam konferensi medis di Paris beberapa waktu lalu meskipun masih terlalu dini untuk menjamin keberhasilannya 100 persen.

Mengapa kita memiliki bau badan?

Bayi dilahirkan dengan indera penciuman kuat untuk mengenali ibunya dan kebutuhan ASI.

Bau juga membantu kita  merasakan bahaya - dari makanan atau api berasap, misalnya - dan berinteraksi dengan lingkungan kita, serta satu sama lain.

Hal ini juga membuat makanan lebih enak dan juga bisa membangkitkan ingatan yang kuat.

Aroma dideteksi oleh reseptor di bagian atas hidung yang diteruskan langsung ke sistem limbik, wilayah otak yang berhubungan dengan memori dan emosi.

Baca juga: Mengenal Pemicu Keringat Berlebih dan Cara Mengatasinya

Terbaru, para peneliti Swedia berpendapat bahwa bau badan manusia mungkin mengomunikasikan keadaan emosi kita - bahagia atau cemas, misalnya - dan bahkan menimbulkan tanggapan serupa pada orang lain yang menciumnya.

Mereka membuktikannya dengan meminta sukarelawan untuk menyumbangkan keringat ketiaknya saat menonton film horor atau romansa yang menyenangkan.

Selanjutnya, 48 wanita dengan kecemasan sosial setuju untuk mengendus beberapa sampel tersebut, selain juga menerima terapi t mindfulness yang lebih konvensional.

Beberapa wanita diberi bau badan yang otentik itu untuk diendus, sementara yang lain - kelompok kontrol - diberi udara bersih.

Ilustrasi keringat. Tanda-tanda keringat berlebihan salah satunya adalah baju mudah basah. cyano66 Ilustrasi keringat. Tanda-tanda keringat berlebihan salah satunya adalah baju mudah basah.
Hasilnya, mereka yang terpapar bau badan itu dinilai menjalani terapi dengan lebih baik.

"Keringat yang dihasilkan saat seseorang bahagia memiliki efek yang sama dengan seseorang yang ketakutan oleh adegan film," kata peneliti utama Ms Elisa Vigna, dari Institut Karolinska di Stockholm, Swedia.

Baca juga: 4 Manfaat Keringat bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

"Jadi mungkin ada sesuatu tentang sinyal kemo manusia dalam keringat secara umum. yang mempengaruhi respon pengobatan."

Ia menambahkan, efek ini mungkin terjadi karena terpapar pada kehadiran orang lain.

"Kami perlu mengkonfirmasi ini. Faktanya, itulah yang kami uji sekarang dalam studi lanjutan dengan desain serupa, tetapi di mana kami berada juga termasuk keringat dari orang-orang yang menonton film dokumenter yang netral secara emosional," urainya.

Baca juga: Aroma Bau Badan Ternyata Dapat Meningkatkan Gairah Seks

Mengapa keringat menyebabkan bau badan?

Sebagian besar keringat yang muncul di kulit sebenarnya tidak berbau.

Namun kelenjar keringat di ketiak dan selangkangan menghasilkan senyawa tertentu yang menyebabkan bau badan.

Bakteri di permukaan kulit dan di sekitar folikel rambut memecah senyawa ini sehingga menghasilkan senyawa lain yang menyebabkan aroma tak sedap.

"Kami tahu ada hubungan kuat antara indra penciuman dan kesejahteraan emosional kita," kata Duncan Boak dari badan amal Fifth Sense, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan penciuman dan rasa.

Baca juga: Cara Mengetahui Apakah Bau Badan Kita Mengganggu

Menurutnya, kehilangan kemampuan menghidu orang lain, seperti pasangan dan anak-anak, dapat menyebabkan depresi dan perasaan terasing pada seseorang.

"Sementara ini adalah studi pendahuluan dan riset lebih lanjut tentu saja diperlukan, sangat menggembirakan untuk melihat penelitian lebih lanjut tentang pentingnya indra penciuman kita untuk kesehatan mental yang baik," pungkasnya, dikutip dari BBC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com