Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makanan Ultra Proses dan Bahayanya bagi Tubuh

Kompas.com - 27/03/2023, 15:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan

Menurut Czerwony, tambahan gula, lemak, dan garam dalam makanan ultra proses menimbulkan lebih banyak kalori daripada makanan utuh dan makanan yang diproses secara minimal.

"Bahan-bahan tambahan ini juga menyebabkan peradangan di dalam tubuh yang secara langsung berkorelasi dengan berkembangnya berbagai penyakit," ungkap dia.

Makanan ultra proses pun diketahui dapat meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Namun tentu saja, ada alasan mengapa orang mengonsumsi makanan ultra proses, yang pertama adalah enak dan kedua praktis.

Sangat mudah untuk mengambil sekantong keripik atau memanaskan makan malam beku saat kita sedang sibuk atau dalam perjalanan.

Ditambah lagi, makanan ultra proses sebenarnya diformulasikan untuk membuat kita ingin makan lebih banyak.

"Produsen makanan menambahkan garam, gula, lemak, dan bahan-bahan lain untuk stabilitas rak, tetapi juga untuk meningkatkan rasa," kata Czerwony.

"Kita akhirnya ingin makan lebih banyak dan lebih sering, alih-alih memilih pilihan yang lebih sehat," ujar dia.

Baca juga: Melawan Sabotase Industri dan Melepas Belenggu Makanan Ultra Proses

Cara mengurangi makanan ultra proses

Saat kita mencoba mengurangi atau menghilangkan makanan ultra proses, fokuslah untuk memilih makanan yang utuh dan diproses secara minimal.

"Mengonsumsi lebih banyak makanan nabati, buah-buahan, sayuran, makanan utuh secara keseluruhan akan meningkatkan peluang kita untuk memiliki hidup yang sehat," saran Czerwony.

Dia menjelaskan cara untuk mulai membuat pilihan makanan yang dapat membantu kita menghindari semua makanan yang diproses secara berlebihan (atau setidaknya mengurangi).

• Baca label

Saat berbelanja bahan makanan, selalu periksa label nutrisi dan bahan makanan, dan bacalah dengan saksama.

Cobalah untuk menghindari bahan tambahan dan pengawet makanan yang umum seperti:

- Sirup jagung fruktosa tinggi

- Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT)

- Karagenan

- Pewarna makanan

- Minyak terhidrogenasi

- Monosodium glutamat (MSG)

- Kalium bromat

- Natrium nitrat dan natrium nitrit

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com